Penelusuran peristiwa ini penting kita lakukan sebagai bahan evaluasi ke depan,"

Cikarang (ANTARA News) - Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Muhammad Jamil akan menelusuri peristiwa meninggalnya Azahra Wulandari (1), pasien gizi buruk warga Mangunjaya, Tambun Selatan.

"Penelusuran peristiwa ini penting kita lakukan sebagai bahan evaluasi ke depan," kata politisi PAN asal Daerah Pemilihan Tambun Selatan itu di Cikarang, Rabu.

Azahra diketahui meninggal dunia pada Selasa (4/11) malam usai dipulangkan dari Rumah Sakit Adam Thalib Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Putri dari pasangan Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23) itu dilarikan ke RS Adam Thalib setelah menerima penolakan di RSUD Kabupaten Bekasi dengan alasan kamar perawatan penuh.

Zahra kemudian dirujuk ke rumah sakit swasta Adam Thalib dengan biaya perawatan mencapai Rp7,5 juta per hari.

Pihak keluarga pasien yang berasal dari kalangan tidak mampu terpaksa memulangkan Zahra ke rumahnya di Kampung Siluman RT 01 RW 18, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan karena tidak sanggup membayar biaya perawatan hingga akhirnya pasien meninggal dunia.

Dikatakan Jamil, pihaknya mengaku turut berduka cita dan menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut di Kabupaten Bekasi.

Namun untuk mendalami laporan itu, dia mengaku perlu mendalami informasi tersebut dengan mendatangi rumah duka pada Kamis (6/11).

"Saya bersama anggota dewan dari Komisi D akan menyambangi rumah keluarga korban untuk berbela sungkawa dan menanyakan langsung kronologis sampai putri keduanya meninggal dunia," katanya.

Agenda kunjungan itu juga akan dilanjutkan dengan mendatangi RSUD Kabupaten Bekasi untuk mempertanyakan alasan manajemen menolak pasien kritis tersebut.

"Kita juga akan mendatangi RSUD Cibitung untuk menanyakan alasan tidak memberikan pelayanan dan lebih memilih merujuk pasien ke rumah sakit swasta, padahal penyakit jenis gizi buruk harus ditangani tanpa melihat pasien dari mana, bahkan seharusnya digratiskan," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014