"Kami kembangkan kendaraan tempur ini dari teknologi rancang bangun panser terdahulu, Anoa, dan untuk sistem senjatanya kami bekerja sama dengan pengembang kanon terkemuka Cockerill dari Belgia," kata Direktur PT Pindad Tri Hardjono di sela-sela pembukaan Indo Defence Expo 2014, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, Pindad Cockerill 90p lahir dari hasil studi dan kerja sama awak Pindad dengan tim dari Cockerill Maintentance and Ingenierie SA Defence (CMI).
Menurut dia, dasar kerja sama kedua perusahaan ini berangkat dari nota kesepahaman yang telah disepakati dua bulan sebelumnya.
"Pindad bertugas mengembangkan kendaraan tempurnya dengan basis rancang bangun Anoa yang dimodifikasi dengan mesin disel 6 silinder berkekuatan 340 tenaga kuda, monocoque body yang bisa menahan tembakan amunisi hingga 12,7 mm, dan penggunaan teknologi double wishbone independent suspension untuk menjaga kestabilan kendaraan saat penembakan kanon 90mm-nya," katanya.
Sementara itu CMI yang dikenal dengan merek dagang Cockerill untuk kanonnya di berbagai belahan dunia, dalam skema ini sepakat untuk melakukan proses alih teknologi dan rancang bangun bersama awak Pindad dalam memproduksi sistem sistem persenjataan kanon 90 mm.
"Jika semua persiapan lancar di pertengahan tahun depan Pindad dan Cockerill akan mulai fase joint production turret dengan kanon 90mm," kata Tri.
Menurut Tri, proyek kerja sama Pindad-Cockerill 90p melibatkan berbagai ahli dan staf dari kedua perusahaan yang akan berpusat di pabrik di Pabrik Pindad, Bandung.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014