Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi bakal menurun 250.000 kiloliter selama 1,5 bulan jika kenaikan harga dilakukan pertengahan November 2014.
"Prognosanya, kalau harga BBM naik pada pertengahan November, maka over kuota 2014 hanya menjadi 1,6 juta kiloliter, atau ada pengurangan sekitar 250 ribu kiloliter," katanya usai mendampingi Menteri ESDM Sudirman Said meninjau kesiapan Pertamina menjelang kenaikan harga BBM di Pusat Pengendalian BBM Pertamina, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Pertamina memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi bakal berlebih (over) 1,86 juta kiloliter dari kuota APBN Perubahan 2014 yang ditetapkan 46 juta kiloliter.
Kelebihan kuota tersebut terdiri atas 1,06 juta kiloliter solar dan 800 ribu kiloliter premium.
Namun, menurut Hanung, kalau pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM pada pertengahan November 2014, maka kelebihan kuota bisa ditekan 250 ribu kiloliter menjadi 1,6 juta kiloliter.
Menurut dia, kelebihan kuota BBM subsidi tersebut akan dicarikan jalan keluar oleh pemerintah. "Kami hanya menjalankan tugas," katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan melaporkan posisi konsumsi menjelang habis kuota.
Pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat. Namun, belum diketahui secara pasti waktu dan besaran kenaikannya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan pada November 2014.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014