Namanya juga pertandingan. Harus ada semangat untuk menang

Jakarta (ANTARA News) - Jacksen F. Tiago kini fokus menangani pemain muda Indonesia yang akan turun di Final Dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014 di Arena SC Corinthias Paulista, Brasil, 14-16 November, setelah vakum dari klub Persipura Jayapura

Pelatih asal Brasil ini didapuk menjadi pelatih kepala SSB Asad 313 Purwakarta, Jawa Barat yang menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan tahunan untuk pemain usia di bawah 12 tahun itu.

"Saat ini saya fokus menangani anak-anak ini. Mereka akan bersaing dengan pemain-pemain dari 32 negara. Untuk masalah lain kita bicarakan nanti," kata Jacksen F Tiago di Jakarta, Rabu.

Pria yang akrab dipanggil Bigman ini sejak pertengahan babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2013/2014 sudah tidak mendampingi Boaz Solossa dan kawan-kawan. Meski demikian, Tim Mutiara Hitam itu tetap lolos ke final.

Setelah vakum dari Persipura, mantan pemain Persebaya Surabaya ini dikabarkan akan menukangi salah satu klub di Malaysia. Hanya saja, kabar tersebut saat dikonfirmasikan ke yang bersangkutan tidak memberikan penjelasan.

"Kita bicara anak-anak ini saja. Mereka ini merupakan aset sepak bola Indonesia. Makanya harus saya dukung penuh meski saya bukan asli Indonesia," katanya menambahkan.

Jacksen mengaku, setelah diberikan kepercayaan menangani SSB Asad pihaknya langsung berusaha memberi materi pelatihan sesuai dengan usia pemain. Bahkan, selama pemusatan latihan di Batu, Jawa Timur ia turun secara penuh.

Selama menangani tim, Jacksen mengaku dibantu teman asal Brasil yang juga mantan pemain Arema Malang yaitu Claudio de Jesus. Selain itu didampingi oleh pelatih lokal yang selama ini menangani SSB Asad Purwakarta.

"Kami ingin ada transfer ilmu. Makanya saya melibatkan pelatih lokal. Kami ingin setelah kejuaraan ini, pelatih mampu mengaplikasikan ilmunya untuk pengembangan sepak bola," kata mantan pelatih Persitara Jakarta Utara itu.

Sementara itu, Brand Director Danone AQUA, Febby Intan mengatakan, pada kejuaraan bergengsi yang telah diikuti sejak 2003 itu, ia tidak menargetkan hasil yang tinggi. Namun ia berpesan kepada pemain agar bermain dengan maksimal.

"Namanya juga pertandingan. Harus ada semangat untuk menang. Hanya saja itu bukan tujuan akhir. Kami ingin membentuk karakter pemain dengan tepat," katanya.

Selama keikutsertaaanya di DNC, prestasi tim asal Indonesia terus mengalami peningkatan. Tahun lalu Indonesia yang diwakili oleh SSB Putra Tugu Muda Semarang, Jawa Tengah, mampu menembus delapan besar dunia. Untuk tahun ini diharapkan bisa masuk lima besar.

Pada DNC di Brasil, SSB Asad tergabung di Grup D bersama wakil dari Meksiko, Belgia dan Afrika Selatan. Tim ini bisa dikatakan grup keras karena ada dua negara yang pernah menjuarai kejuaraan ini yaitu Meksiko dan Afrika Selatan.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014