Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, menyebutkan jumlah Rp6,92 triliun antara lain berasal dari seri SPN12150206 sebesar Rp1 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang seri itu sebesar 5,97 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,0 persen. Obligasi ini jatuh tempo 6 Februari 2015.
Kemudian seri SPN12151105 sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,823 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan sebesar 6,85 persen. Obligasi ini jatuh tempo 5 November 2015.
Selain itu dari seri FR0070 sebesar Rp3,92 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,89 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,91 persen, tingkat kupon 8,375 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Maret 2024.
Penawaran masuk untuk seri SPN12150206 sebesar Rp5,90 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,75 persen dan terendah 5,9 persen. Penawaran masuk untuk seri SPN12151105 sebesar Rp6,26 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,30 persen dan terendah 6,80 persen.
Sementara penawaran masuk untuk seri FR0070 sebesar hampir Rp10,5 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,10 persen dan terendah 7,86 persen.
Jumlah dana yang diserap dalam lelang itu sebesar Rp6,92 triliun, lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp5 triliun.
Penjualan obligasi negara melalui lelang tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014