New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data ekspor suram menunjukkan defisit perdagangan negara itu secara tak terduga melebar pada September.

Defisit perdagangan yang lebih lebar meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa melambatnya permintaan global akan melemahkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, lapor Xinhua.

Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa bahwa defisit perdagangan internasional negara itu meningkat 7,6 persen menjadi 43,03 miliar dolar AS, lebih tinggi dari estimasi para analis sebesar 40 miliar dolar AS.

Ini adalah pertama kalinya dalam empat bulan defisit perdagangan Amerika telah melebar. Analis menyalahkan pertumbuhan lebih lambat di luar negeri dan dolar yang lebih kuat untuk turunnya permintaan atas barang dan jasa AS.

Dalam laporan terpisah oleh departemen yang dikeluarkan pada hari yang sama menunjukkan bahwa pesanan pabrik AS turun selama dua bulan berturut-turut pada September. Pesanan baru untuk barang-barang manufaktur pada September turun 2,8 miliar dolar AS, atau 0,6 persen, menjadi 499,4 miliar dolar AS.

Dolar AS berada di bawah tekanan karena para investor mengambil laporan yang lemah sebagai tanda bahwa pertumbuhan ekonomi AS mungkin melemahkan pada kuartal keempat tahun ini.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,32 persen menjadi 87,031 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2556 dolar dari 1,2489 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6004 dolar dari 1,5974 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8744 dolar dari 0,8685 dolar.

Dolar AS dibeli 113,57 yen Jepang, lebih rendah dari 113,78 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9595 franc Swiss dari 0,9650 franc Swiss dan bergerak naik ke 1,1392 dolar Kanada dari 1,1367 dolar Kanada. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014