Ini sangat mengejutkan karena ini pertama kalinya."
Riyadh (ANTARA News) - Orang bersenjata bertopeng menewaskan lima jamaah Syiah di Arab Saudi selama festival keagamaan utama, mendorong beberapa penangkapan Selasa atas serangan yang menyorot ketegangan sektarian di kerajaan didominasi Sunni itu.
Penembakan Senin malam di Provinsi Timur, yang menyebabkan sembilan orang lain terluka, terjadi saat Syiah siap untuk menandai puncak Asyura, salah satu festival suci mereka, lapor AFP
Tiga penyerang menembakkan senapan mesin dan pistol di kerumunan di desa Al-Dalwa, kata polisi kepada kantor berita resmi SPA.
Rekaman yang diposting online menunjukkan mayat tergeletak dalam kolam darah setelah serangan di wilayah timur yang kaya minyak, di mana sebagian besar dua juta Syiah Arab Saudi hidup.
Noda darah terlihat di karpet lorong satu gedung di mana peringatan itu diselenggarakan.
Enam tersangka "terkait dengan kejahatan teroris" ditahan dalam penggerebekan di Provinsi Timur dan wilayah Riyadh, kata kementerian dalam negeri.
Serangan Senin itu adalah yang pertama terjadi melawan Syiah di kerajaan.
"Ini sangat mengejutkan karena ini pertama kalinya," kata Nasima Al-Sada, seorang penduduk Provinsi Timur. "Kami terkejut."
Para kelompok Sunni garis keras menganggap Syiah sesat dan juga telah menargetkan mereka dalam serangan mematikan di tempat-tempat lain di wilayah ini, termasuk ledakan bom di Baghdad pada Ahad yang menewaskan sedikitnya 18 tewas.
Peringatan Asyura menandai pembunuhan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, oleh tentara Khalifah Yazid pada tahun 680 H - acara yang terletak di jantung pembagian sektarian Islam ke dalam sekte Syiah dan Sunni.
Dewan tertinggi ulama Sunni Arab Saudi mengutuk serangan Senin itu sebagai "kriminal", mendesak Saudi untuk "merapatkan barisan dalam berdiri melawan penjahat berbahaya."
"Musuh-musuh agama kita dan tanah air kita bertujuan untuk menyerang persatuan dan stabilitas kita," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014