Segala macam bantuan kepada masyarakat, apakah itu berbentuk bantuan langsung tunai (BLT) atau yang lainnya harus mulai dipersiapkan,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah perlu segera mempersiapkan berbagai bantuan langsung kepada masyarakat jika BBM bersubsidi akan dinaikkan per November, kata Ketua Pusat Data Bisnis Indonesia, Christianto Wibisono.
"Segala macam bantuan kepada masyarakat, apakah itu berbentuk bantuan langsung tunai (BLT) atau yang lainnya harus mulai dipersiapkan," kata Christianto Wibisono seusai menjadi pembicara dalam International Public Relations Summit (IPRS) di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, upaya itu perlu segera dilakukan sebelum kebijakan kenaikan BBM bersubsidi dilakukan. Hal tersebut berfungsi mengurangi dampak yang terjadi khsususnya bagi masyarakat miskin.
"Bantuan langsung kepada masyarakat juga dapat menjadi imbalan bagi masyarakat atas kenaikan harga BBM yang ditanggung," kata dia.
Menurut dia, tanpa disertai dengan pemberian bantuan langsung kepada masyarakat inflasi yang ditimbulkan bersamaan dengan kenaikan BBM bisa mencapai 6 persen.
"Ongkos produksi perusahaan jelas akan membengkak, sehingga harga jual barang di kalangan masyarakat bisa dipastikan mengalami kenaikan," kata dia.
Selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, Christianto menambahkan, Presiden Joko Widodo juga memiliki momentum yang tepat merealisasikan berbagai program unggulannya yang meliputi kartu indonesia sejahtera, kartu indonesia sehat, serta kartu indonesia pintar.
"Berbagai perizinan juga bisa lebih dipercepat dan dipermudah melalui pelayanan satu pintu (one stop service) seperti yang dijanjikan Jokowi," kata dia.
Sebelumnya, ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sri Adiningsih mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah per November 2014 sebaiknya tidak melebihi Rp2.000 per liter. Sebab ia menilai persiapan belum maksimal.
"Jika memang akan dinaikkan untuk jangka pendek per November ini sebaiknya (kenaikan harga) antara Rp1.500-Rp2.000 (per liter) saja. Tahun depan baru dinaikkan lagi," kata dia.
Beredar wacana bahwa pemerintahan baru segera menyesuaikan harga BBM bersubsidi Rp3.000 per liter pada November 2014, dengan harapan agar tersedia ruang fiskal yang memadai dan konsumsi BBM bersubsidi tidak melebihi 46 juta kiloliter sesuai kuota yang ditetapkan.
(KR-LQH/H008)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014