Malang (ANTARA News) - Universitas Muhammadiyah Malang mendorong berbagai kalangan untuk mengenalkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, khususnya di Asia Tenggara, yang dalam waktu dekat memberlakukan perdagangan bebas.
Dorongan ini salah satunya diwujudkan dalam bentuk seminar internasional bertema "Membangun Peradaban Bangsa Melalui Politik Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional dan Bahasa Ilmu Pengetahuan" di gedung teater UMM Dome, Selasa.
Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy mengatakan sejak lama UMM mendorong Bahasa Indonesia dapat digunakan secara luas dan diakui sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahkan bahasa internasional.
"Oleh karena itu, kami mengundang para peneliti dan mahasiswa asing yang studi di UMM guna mempelajari Bahasa Indonesia dan menggunakannya untuk laporan penelitian dan bahasa sehari-hari di kampus," katanya.
Ia mengemukakan mahasiswa asing yang belajar di UMM diwajibkan mempelajari Bahasa Indonesia dan menggunakannya dalam pergaulan sehari-hari, selain bahasa asalnya.
Untuk mewadahi kegiatan mahasiswa asing tersebut, UMM telah menyiapkan unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
Setiap tahun, lanjutnya, UMM menerima sekitar 100 hingga 200 mahasiswa asing yang mengikuti program reguler dan khusus, bahkan sudah meluluskan ribuan mahasiswa asing.
"Mahasiswa asing yang sudah lulus ini dapat dijadikan duta internasionalisasi Bahasa Indonesia yang efektif," ujarnya.
Muhadjir mengatakan komunitas ASEAN tahun depan akan mengintegrasikan negara-negara Asia Tenggara dalam satu lingkaran sosial, politik, dan ekonomi yang meniscayakan persinggungan antar budaya dan saat itulah Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa transaksi dan diplomasi, minimal untuk kawasan ASEAN.
Kepala Lembaga Kebudayaan UMM, Dr Sugiarti, mengatakan Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa ASEAN karena memiliki struktur yang sederhana, mudah dipelajari dan daya serap kosa kata yang kuat. Selain itu, pengguna atau penutur Bahasa Indonesia merupakan paling banyak di ASEAN dengan persebaran geografis yang sangat luas.
Sementara Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Maksum yakin pada internasionalisasi Bahasa Indonesia ini.
"Kami yakin ke depan Bahasa Indonesia akan menjadi salah satu bahasa internasional, terutama di kawasan ASEAN, seperti Bahasa Inggris yang digunakan di Uni Eropa dan untuk menerobos panggung dunia, jadikanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan," tegas dia.
Pewarta: Endang Sukraelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014