Cianjur (ANTARA News) - Sopiah binti Sanud (37), warga Kampung Citapen, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jabar tergeletak pasrah di kamar tidurnya setelah melahirkan ribuan belatung dari rahimnya. Menurut keterangan Sutar (55), suami Sopiah, belatung-belatung itu diduga berasal dari janin yang dikandung Sopiah yang sudah lama membusuk di dalam rahim. Kepada wartawan di Cianjur, Senin, Sutar mengatakan bahwa tidak ada fisrasat buruk selama masa kehamilan istrinya sehingga saat Sofiah melahirkan belatung, keluarga petani miskin itu sangat shock. Kondisi kandungan Sopiah sebelumnya dirasakan normal seperti kandungan perempuan hamil pada umumnya, bahkan perutnya juga terlihat membesar hingga menjelang masa persalinannya. Ibu malang itu kaget dan terpukul saat beberapa menit akan melahirkan tiba-tiba dari rahimnya keluar belatung yang jumlahnya cukup banyak. "Kami hanya bisa pasrah atas kejadian ini. Tadinya sih mau memriksakan istri saya ke dokter atau rumah sakit tapi karena terbentur biaya kita hanya berobat kampung saja", kata Sutar kepada sejumlah wartawan yang menjenguknya. Menurut Sutar, proses kelahiran yang kedua istrinya itu awalnya tidak memperlihatkan keanehan apa pun. "Saat kami menunggu persalinan ternyata bukan melahirkan anak manusia seperti biasanya, yang keluar dari rahim istri saya justru hanya belatung dalam jumlah banyak. Mungkin karena janin yang ada di dalamnya telah meninggal dan membusuk hingga dikerubuti belatung", paparnya. Enam Kali Sutar mengaku, sudah enam kali dalam waktu delapan bulan terakhir, istrinya mengeluarkan belatung dari rahimnya. "Saat ini, kondisi istri saya sangat memperihatinkan, ia kerap merasakan sakit teramat dalam rahimnya. Namun, untuk memeriksakan hal itu ke medis saya tidak punya biaya", katanya. Sutar mengatakan, jangankan untuk berobat untuk makan saja keluarganya yang hanya menjadi buruh tani perkebunan itu sudah sangat sulit. Sementara menurut Sopiah sendiri, dirinya sebenarnya berharap bisa pergi ke dokter untuk diperiksa. Ia takut kejadian ini akan berlanjut dan mengancam jiwanya. "Maunya sih pergi ke dokter karena setelah sembilan bulan mengandung yang keluar ternyata bukan orok, melainkan makhluk berbentuk belatung. Anehnya lagi, tidak keluar darah sedikitpun dari rahim saya", aku Sopiah yang dibenarkan suaminya. Sopiah menambahkan, tidak ada firasat apapun sejak ia merasakan kelainan dalam kandungannya. Namun, ia mengalami sakit yang tidak tertahan diperutnya. "Memang sakit sekali pak, perut saya seperti di remas-remas. Kadang saya sampai menjerit dan menangis bila sudah sakit begitu. Bahkan sejak keluarnya belatung dari rahim saya, hingga saat ini terus-terusan mengalami peristiwa tersebut", kata Sopiah yang mengaku selama delapan bulan ini, sudah enam kali ia mengalami hal tersebut berulang-ulang. Sopiah mengaku, selama mengalami proses kehamilan dirinya sempat memeriksakan kandungannya tersebut ke bidan desa yang berada di kampungnya. "Menurut hasil pemeriksaan sementara pada waktu itu, kata Bidan, disamping hamil, saya memang menderita kelainan tumor atau ginjal", katanya. Hingga saat ini, kondisi Sopiah masih terlihat lemah dengan sesekali meringis kesakitan. Sopiah hanya bisa tergolek dirumahnya di lokasi Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Agrabinta sekitar 138 KM dari pusat Kabupaten Cianjur ke wilayah Selatan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006