Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor DKI Jakarta selama September 2014 mencapai hampir 1,10 miliar dolar Amerika Serikat, naik 7,41 persen dibanding Agustus 2014 yang mencapai 1,02 miliar dolar AS lebih.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi DKI Jakarta, Dody Rudyanto di Jakarta, Selasa, menyebutkan kenaikan itu dipicu peningkatan nilai ekspor enam komoditas unggulan berupa kendaraan, pakaian jadi, rajutan, ikan dan udang, tembaga dan peralatan listrik.
"Pada September 2014 terjadi peningkatan nilai ekspor menjadi 1.097,95 juta dolar AS yang didorong peningkatan enam komoditas unggulan Jakarta, yakni 39,24 juta dolar pada kendaraan," katanya.
Selain itu sebesar 11,80 juta dolar pada pakaian jadi, 9,96 juta dolar pada rajutan, 6,53 juta dolar pada ikan dan udang, 2,90 juta dolar pada tembaga dan 1,04 juta dolar AS pada peralatan listrik.
Dody menyebutkan nilai ekspor produk DKI Jakarta September 2014 sebesar hampir 1,10 miliar dolar AS itu juga lebih tinggi 16,10 persen dibanding nilai ekspor pada September 2013.
Produk yang dihasilkan unit usaha yang berdomisili di DKI Jakarta, katanya, tidak hanya diekspor melalui pelabuhan di DKI Jakarta, melainkan juga dari pelabuhan di Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Asia masih menjadi pasar utama untuk produk Jakarta pada September, yakni sebesar 38,62 persen, meskipun lebih rendah 2,51 poin dari Agustus sebesar 41,13 persen dan menurun 1,15 poin dari market share Asia pada September 2013 sebesar 39,77 persen.
Kontribusi nilai ekspor DKI Jakarta September 2014 terhadap total nilai ekspor melalui DKI Jakarta sebesar 25,76 persen, naik 1,22 poin dari Agustus sebesar 24,54 persen.
Sedangkan nilai ekspor melalui DKI Jakarta pada September 2014 sebesar 4,26 miliar dolar AS lebih, meningkat 2,33 persen dari nilai ekspor Agustus sebesar hampir 4,17 miliar dolar AS, serta meningkat 4,81 persen dari September 2013.
Sementara itu, nilai impor melalui DKI Jakarta pada September tercatat sebesar 7,39 miliar dolar AS lebih, meningkat 3,33 persen dari impor pada Agustus dan lebih rendah 4,52 persen dibanding bulan yang sama tahun 2013.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014