Pontianak (ANTARA News) - Sebanyak 10 penumpang tewas dan seorang lainnya belum ditemukan dalam musibah tenggelamnya sebuah kapal barang berpenumpang 60 orang, termasuk anak buah kapal (ABK), di perairan Muara Kuala Jelai, Kalimantan Tengah, Sabtu (11/11) siang. "Kami telah menghubungi Adpel Sukamara, Kalimantan Tengah, dan membenarkan kejadian tersebut. Kapal berangkat dari Pelabuhan Pontianak pada Kamis (8/11) dengan tujuan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah," kata Administrator Pelabuhan (Adpel) Pontianak, Pieter Nababan, ketika dikonfirmasi ANTARA di Pontianak, Senin. Berdasarkan keterangan dari Adpel Sukamara, untuk sementara kejadian tersebut disebabkan kerusakan pada kemudi kapal, sehingga kapal tidak dapat dikendalikan dan mengalami kecelakaan. Ia menambahkan sebanyak 10 orang ditemukan telah tewas, sebagian besar anak-anak dan lanjut usia, sedangkan sisanya yakni 49 penumpang dilaporkan selamat. "Saat ini, kasus itu masih diselidiki terlebih dahulu dan dalam proses yang berwajib maupun pihak syahbandar setempat. Tempat kejadiannya sendiri merupakan kewenangan pihak Kalimantan Tengah," katanya. Menurut informasi yang dihimpun, sebagian penumpang berasal dari Kabupaten Sambas di antaranya Kecamatan Selakau, Kecamatan Tangaran dan Kecamatan Pemangkat. Saat berangkat dari Pelabuhan Pontianak, cuaca cukup baik, namun masalah terjadi pada kemudi kapal saat menyusuri perairan selatan Kalimantan Barat. Meski sudah diperbaiki, kemudi tetap rusak, sehingga terjadilah peristiwa naas tersebut. Selain penumpang, kapal itu membawa muatan, seperti jeruk, minuman kaleng, beras, dan sebuah kendaraan roda empat. Penumpang yang selamat ditolong oleh nelayan yang berada tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. (*)
Copyright © ANTARA 2006