... wong kita yang milih mereka duduk kok, malah mereka gontok-gontokan... "Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat umum meminta para anggota DPR yang duduk di kursi senayan segera menyelesaikan polemik perebutan kekuasaan pimpinan yang berujung membingungkan rakyat.
"Saya lihat informasi di media, hari ini ada dua sidang paripurna, mana yang benar bingung kita, kok pimpinan DPR ada dua," kata Susanto (27), pedagang es dawet, di pinggiran silang Monas Jakarta, Selasa.
Menurut dia, meskipun sebagai orang kecil dirinya mengetahui informasi yang beredar baik dari media massa, televisi maupun media online tentang polemik dualisme pimpinan DPR. Dirinya berharap persoalan itu segera di selesaikan
"Kok mereka kelihatan tantang-tantangan ya, antara kubu pak Prabowo sama pak Jokowi di DPR, wong kita yang milih mereka duduk kok, malah mereka gontok-gontokan merebut kursi pimpinan. Kalau bisa ini diselesaikan segera" harapnya.
Sementara Slamet (38), pedagang bakso berjualan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, mengetahui seluruh proses yang terjadi di DPR melalui siaran di televisi dan koran yang terus berkembang setiap saat.
"Lah kalau semua orang kalau ditanya bagaimana sikap dan perilaku DPR kita saat ini pasti mereka katakan kecewa karena tidak mencerminkan kewibawaan sebagai anggota DPR yang terhormat," katanya.
Sutinah (35) penjual jamu gedong di Jakarta juga merasakan efek pemberitaan dari media tentang perseteruan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) versus Koalisi Merah Putih (KMP) yang terus mengemuka.
"Selama sebulan ini saya lihat di televisi anggota dewan kita kelihatannya seperti bertengkar dan saling adu mulut, apa mereka tidak malu ditonton jutaan orang. Harapannya harus ada mengalah untuk menyelesaikan itu, khan mereka pinter-pinter," ucapnya.
Sebelumnya, polemik awal pertarungan KIH dan KMP saat penentuan pimpinan Ketua DPR dan Wakil Ketua DPR yang mengunakan aturan UU MPR, DPR, DPD, dan DPD atau UU MD3 dengan melakukan pemilihan secar musyawarah mufakat yang berakhir pemungutan suara.
Hasilnya KMP pro Prabowo menyapu bersih kursi pimpinan ketua dan wakil ketua setelah dilakukan voting karena sejumlah anggota KIH kecewa dan mengetahui akan kalah mereka memilih keluar dari rapat paripurna atas pemberlakukan aturan tersebut
Merember pada penentuan Alat Kelengkapan Dewan, terdiri ketua dan wakil ketua komisi, pimpinan Badan Anggaran, pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga, pimpinan Badan Musyawarah, dan badan legislasi yang berujung pada aksi banting meja.
Kubu KMP yang tergabung dari lima fraksi yakni Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat dan PAN bersikukuh tetap mengelar rapat akhirnya menentukan pimpinan komisi dan berhasil menyapu bersih kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan, namun sayangnya rapat tersebut tidak dihadiri lima fraksi dari kubu KIH.
Kecewa dengan hasil tersebut kubu KIH pro Jokowi yang tergabung lima fraksi yakni PDI-P, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP yang akhirnya bergabung sebelumya posisi tidak jelas memilih membentuk sendiri pimpinan DPR sementara dan alat kelengkapan dewan.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014