Jambi (ANTARA News) - Kabut asap kembali menyelimuti Jambi sejak dua hari terakhir, padahal sebelumnya sempat hilang karena di Provinsi Jambi sudah memasuki musim penghujan.
Kepala Bidang Perlindungan Hutan dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Bestari, ketika dihubungi, Senin, mengatakan, berdasarkan pantauan satelit NOAA yang diterima Dishut hari ini, hot spot di Provinsi Jambi terdeteksi 13 titik yang tersebar di tujuh Kabupaten di Jambi. Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti asap di Jambi berasal dari wilayah mana.
"Hot spot hari ini, 13 titik, di Kabupaten Tebo empat titik, Sarolangun tiga titik, Tanjung Jabung Barat dua titik, Tanjung Jabung Timur, Batanghari, Bungo dan Kabupaten Merangin masing-masing satu titik. Sementara di Provinsi Sumatera Selatan hot spot terpantau sabanyak 169 titik, Provinsi Lampung 29 titik dan Provinsi Riau enam titik," kata Bestari.
Pantauan di lapangan, asap terlihat putih pekat sejak pagi, di siang hari pun asap masih terlihat menebal, Jambi memang tidak diguyur hujan dalam dua hari ini. Jarak pandang pun sepertinya terbatas.
Prakirawan BMKG Bandara Jambi, Bahar Abdullah, ketika dihubungi, Senin, mengatakan, jarak pandang pukul 06.00 WIB tadi pagi hanya 800 meter, namun jarak pandang berangsur baik hingga pukul 12 siang.
"Pagi tadi hanya 800 meter, pukul 07.00 menjadi 900 meter, makin siang cuaca sepertinya makin membaik hingga jarak pandang bisa tembus 2300 meter. " kata Bahar.
Kabut asap di provinsi Jambi sudah mulai hilang sejak dua pekan terakhir karena di provinsi Jambi sudah mulai memasuki musim hujan. Hujan pun turun hampir setiap hari, namun dua hari ini hujan belum turun dan asap kembali muncul.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama BNPB sebelumnya juga menyiapkan 10 ton garam untuk pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam upaya hujan buatan di atas udara Provinsi Jambi.
Meski sudah memasuki musim penghujan, modifikasi hujan buatan yang dilakukan BPPT adalah untuk mencegah kembali terjadinya asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi dan kabupaten lain, tapi ternyata asap masih kembali.
Sebelumnya, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, seratus hektar lahan gambut di Kabupaten Tanjabtim terbakar. Pemadaman api di lahan gambut itu melalui "water booming" atau bom air dari udara mengunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lokasi kebakaran cukup luas, asap yang ditimbulkan juga sangat tebal, BPBD memerlukan waktu berhari-hari untuk memadamkan api di lahan gambut itu. Asap yang menyelimuti Jambi diduga salah satunya berasal dari kebakaran lahan gambut tersebut.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014