Saya sudah sampaikan ke anggota agar kita bubar dari sini"Timika (ANTARA News) - Sekelompok warga yang menamakan diri Forum Komunitas Peduli PT Freeport Indonesia pada Senin pagi menyegel Kantor Sekretariat PUK SP-KEP SPSI Freeport di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Inauga, Sempan, Timika, Papua.
Massa yang mengatasnamakan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan karyawan itu menumpahkan pasir tepat di pintu masuk Kantor PUK SP-KEP SPSI yang berjejeran dengan Kantor BRI Cabang Timika.
Massa memasang sebuah spanduk bertuliskan "Kantor SPSI Disegel Forum Komunitas Peduli PT Freeport Indonesia. Terkait Rencana Aksi Mogok, Kami Menghendaki PT Freeport Tetap Berdiri di Tanah Amungsa".
Aksi penyegelan Kantor PUK SP-KEP SPSI PT Freeport berlangsung cukup singkat. Saat itu di kantor tersebut belum terdapat pengurus PUK SP-KEP SPSI PT Freeport maupun pekerja yang biasanya selalu bergerombol untuk mengecek informasi kegiatan PUK SP-KEP SPSI PT Freeport.
Apalagi, sekarang Timika sedang diguyur hujan cukup lebat.
Aksi penyegelan kantor tersebut disesalkan oleh Wakil Ketua Bidang Advokasi PUK SP-KEP SPSI PT Freeport Indonesia, Yopi Morin. Morin memastikan bahwa PUK SPSI PT Freeport akan menempuh jalur hukum untuk menyikapi masalah tersebut.
"Kami semua tidak tahu. Kantor Sekretariat PUK SPSI PT Freeport disegel oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Peduli PT Freeport. Kami tidak tanggapi aksi mereka. Namun kami sangat menyayangkannya karena semua penyelesaian masalah seharusnya bukan dilakukan dengan cara-cara anarkis, provokasi dan membenturkan masyarakat dengan karyawan," ujar Yopi.
Untuk menghindari bentrok dengan massa Forum Peduli Freeport, Yopi menginstruksikan para pekerja PT Freeport meninggalkan Kantor Sekretariat PUK SP-KEP SPSI.
"Saya sudah sampaikan ke anggota agar kita bubar dari sini. Kita tidak perlu tanggapi," ujarnya.
Yopi menilai masyarakat asli mendapat informasi yang keliru tentang kegiatan PUK SP-KEP SPSI PT Freeport. Padahal, pengurus PUK SP-KEP SPSI PT Freeport dan dua perusahaan privatisasinya yakni PT Kuala Pelabuhan Indonesia dan PT Puncak Jaya Power sudah bersepakat dengan pemimpin tertinggi Freeport McMoRan, James Robert Moffet, untuk membatalkan rencana mogok kerja.
Menurut dia, sampai saat ini para pekerja PT Freeport dan dua perusahaan privatisasinya itu masih menunggu kedatangan tim pengurus PUK SP-KEP SPSI dari Jakarta yang mengikuti pertemuan dengan James Robert Moffet di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Jumat (31/10) untuk mendengarkan isi poin kesepakatan antara serikat pekerja dengan pihak manajemen Freeport.
Yopi Morin mengimbau pekerja agar tidak melakukan aktivitas yang dapat merugikan kepentingan mereka sendiri.
"Bagi yang off agar tetap berada di rumah dengan keluarga di Timika, sedangkan bagi pekerja yang bekerja silahkan ke Tembagapura sesuai jadwal kerja masing-masing. Kami menganjurkan agar pekerja tidak berkumpul di kantor sekretariat SPSI," imbaunya.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014