Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, terendam banjir, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (1/11).

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Minggu, banjir dengan ketinggian air 50 -160 cm tersebut melanda 38 desa di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Tengah, Labuhan Haji Timur, Meukek, Sawang, Samadua dan Kecamatan Tapaktuan.

Selain itu, hujan lebat juga mengakibatkan tanah longsor di Gunung Peulumat, Kecamatan Labuhan Haji Timur, sehingga arus transportasi dari Banda Aceh ke Medan, Sumatra Utara, maupun sebaliknya, terputus, sejak Sabtu.

Camat Labuhan Haji Timur Dicki menyebutkan, akibat tanah longsor di Gunung Peulumat, satu unit mobil truck interkuler terbalik saat hendak menerobos tumpukan tanah longsor yang menutupi badan jalan.

Antrean kendaraan cukup panjang selama beberapa jam tidak terhindarkan dari ke dua arah. Arus kendaraan kembali normal sekitar pukul 23.00 WIB malam setelah mobil interkuler tersebut diangkat menggunakan alat berat yang diterjunkan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Aceh Selatan dibantu Satlantas Polres setempat.

"Saat ini arus transportasi sudah normal kembali, setelah tumpukan tanah longsor tersebut dibersihkan menggunakan alat berat oleh pihak Dinas PU dan petugas Satlantas Polres Aceh Selatan," sebutnya.

Dicki menambahkan, banjir itu juga menyebabkan ribuan hektare sawahterendam dan menghanyutkan padi yang sudah siap panen.

Sementara itu, eorang warga Labuhan Haji Tengah, Gusmawi Mustafa melaporkan, banjir kali ini tergolong terparah sepanjang sejarah di Kecamatan Labuhan Haji.

Hal itu dapat dibuktikan, ujarnya, dari banyaknya rumah penduduk yang terendam banjir yakni mencapai ribuan unit. Dan juga ketinggian air mencapai 1 meter lebih merendam rumah.

Camat Labuhan Haji Tengah T Hazaryin SE yang dihubungi mengatakan, banjir tersebut terjadi karena muara Sungai Labuhan Haji telah semakin dangkal dan mengecil, sehingga air hujan lebat yang mengguyur wilayah itu tidak mampu teraliri secara lancar ke laut.

Di samping itu, kata dia, tiadanya tanggul di sepanjang bantaran sungai tersebut, kecuali beronjong sehingga air sungai tidak mampu dibendung dan langsung meluber ke pemukiman penduduk.

Kepala BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma mengatakan, untuk memantau banjir di sejumlah wilayah, dibagi dua kelompok yakni kelompok pertama yang dipimpin langsung oleh bupati dan kelompok kedua yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kamarsyah bersama Kepala BPBD turun ke wilayah timur Aceh Selatan.

"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa selain wilayah itu terendam banjir juga persoalan erosi sungai sangat dikeluhkan warga setempat," lapor Cut Syazalisma.

Selain itu, kata Cut Syazalisma, dari hasil pemantauan, sebanyak 13 desa dari jumlah 16 desa dalam Kecamatan Kota Bahagia juga terendam banjir.

Cut Syazalisma mengaku sedang mendata seluruh wilayah yang terkena banjir, berikut fasilitas infrastruktur yang rusak terus, untuk langkah penanganan dan pemberian bantuan darurat selanjutnya.


Pewarta: Heru Dwi S
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014