Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik meluncurkan "Bali Is My life" sebagai upaya mempromosikan pariwisata Pulau Dewata di mancanegara.
"Bali Is My Life" sebagai bahan promosi lewat VCD dan internet itu diluncurkan di hadapan komponen pariwisata dan wartawan di sebuah hotel berbintang, di Tuban, Minggu.
Ia menyambut baik upaya promosi "Bali Is My Life", karena dalam teori pemasaran tiada hari tanpa promosi. Pemerintah merangkul pihak swasta untuk bersama-sama memajukan bidang pariwisata.
Berbagai upaya pemulihan pariwisata telah dilakukan dengan harapan mampu menopang perekonomian dan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Dengan peluncuran `Bali Is My Life" berarti dua daerah di Indonesia telah memiliki sarana promosi pariwisata yang cukup efektif. DKI Jakarta lebih awal meluncurkan fasilitas sejenis, di samping Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah
meluncurkannya lebih awal," ujar Jero Wacik.
Ketua BTB Bali, Bagus Sudibya, menambahkan "Bali Is My Life" yang sempat ditayangkan di sejumlah televisi asing dalam upaya pemulihan pariwisata Bali pasca tragedi bom terus disebarluaskan lewat VCD kepada masyarakat dunia.
Bahan dan materi tersebut didasari atas konsep di mana wisatawan mancanegara yang sudah pernah mengunjungi Bali menyelami secara langsung kehidupan orang-orang Bali yang sesungguhnya dilakoni dalam hidup kesehariannya.
Materi yang dikemas secara apik dan profesional memuat delapan profil kesehariannya yang terdiri atas tiga insan dari dunia seni budaya, tiga insan dari industri pariwisata dua insan dari sebuah desa sederhana.
"Apa yang bisa kita katakan kepada wisatawan, bahwa "Bali is My Life" bukan penipuan, namun insan-insan itu menjalani kehidupan sehari-hari, seperti sosok penari Bali umur 13 tahun, ibunya juga penari dan neneknya penari favorit dari mantan Presiden Soekarno," kata Dudibya.
Ia menambahkan setiap pengalaman tentang Bali akan menyusup ke dalam benak dan berbekas, bukan pengalaman wisata yang semu. Keberadaan masyarakat Bali dalam menjalankan kesehariannya membentuk Bali saat mereka berkata "Bali adalah hidup saya" atau "Bali Is My Life".
Tahap pertama memilih delapan insan dalam semboyan "Bali Is My Life" dan di masa-masa mendatang lebih ditingkatkan sesuai dengan potensi pengembangan dari program komunikasi tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006