...tiket yang dicetak menyerupai struk ini diyakini dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena waktu pencetakannya lebih cepat

Yogyakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta akan memberlakukan tiket thermal untuk seluruh kereta api komuter mulai Sabtu (8/11) sebagai upaya perbaikan layanan kepada pelanggan.

"Penggunaan tiket thermal atau tiket yang dicetak menyerupai struk ini diyakini dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena waktu pencetakannya lebih cepat," kata Manager Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno di Yogyakarta, Minggu.

Selama ini, tiket untuk kereta komuter diberlakukan sama seperti tiket untuk kereta api jarak jauh, yaitu tiket yang dicetak menggunakan pencetak jenis "dot matrix".

Setelah dilakukan evaluasi dan kajian, mencetak tiket dengan menggunakan mesin pencetak "dot matrix" membutuhkan waktu sekitar 14 hingga 15 detik per tiket sehingga kerap terjadi antrean untuk pembelian tiket.

"Tiket kereta komuter biasanya baru dibeli saat akan berangkat. Oleh karena itu, sering kali muncul antrean panjang di loket," katanya.

Dengan menggunakan tiket "thermal", Bambang mengatakan bahwa pencetakan tiket akan lebih cepat, yaitu sekitar satu hingga dua detik per tiket sehingga akan mempercepat pelayanan di loket dan mengurangi antrean.

Tiket "thermal" tersebut akan diberlakukan untuk seluruh kereta komuter di Daerah Operasi VI, yaitu Prambanan Ekspres, Sriwedari, dan Madiun Jaya.

Bambang mengatakan bahwa PT KAI akan memberikan pengamanan untuk tiket "thermal" sehingga tidak bisa dipalsukan. Tiket tersebut dilengkapi dengan logo PT KAI, barcode serta dicetak dengan kertas khusus. Ukuran tiket 8 cm x 9 cm.

Lokasi penjualan tiket tidak akan diubah, yaitu tetap di stasiun-stasiun keberangkatan, seperti Kutoarjo, Jenar, Wates, Yogyakarta Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Klaten, Purwosari, dan Solo Balapan.

Berdasarkan data PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, volume penumpang untuk kereta komuter rata-rata mencapai 1.000--2.500 orang per hari.

Ia mencontohkan keberangkatan penumpang dari Stasiun Tugu Yogyakarta mencapai 2.000--2.500 orang per hari, Stasiun Lempuyangan 1.600--1.700 orang, Stasiun Klaten 300--500 penumpang, Stasiun Purwosari 1.600--1.750 penumpang, dan Solo Balapan 2.200--2.300 penumpang per hari.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014