Safdie bersaudara juga memenangkan penghargaan sutradara terbaik untuk film produksi AS-Perancis itu, yang didasarkan pada kisah nyata dari pemeran utama wanita di film tersebut Arielle Holmes, dan ketenaran Caleb Landry Jones dalam film "X-Men: First Class".
"Film ini sangat sederhana. Ini adalah film yang paling menginspirasi kami dan yang paling membuat kami bersemangat," kata James Gunn, juri ketua dalam kompetisi film internasional itu.
Gunn yang adalah sutradara film "Guardians of the Galaxy" itu juga mengatakan "Heaven Knows What" merupakan film yang paling seimbang dalam kompetisi itu, yakni dari segi gambar, cerita dan akting.
"Heaven Knows What" adalah salah satu dari 15 film yang bersaing untuk mendapatkan hadiah Tokyo Grand Prix senilai 50.000 dolar AS, setelah tampil perdana di Venesia dan melalui proses penyaringan di Toronto dan New York.
Film-film lainnya yang masuk daftar jajaran utama dalam kompetisi tersebut yang juga telah tayang perdana di Asia, termasuk "1001 Grams" yang dinominasikan untuk Film Berbahasa Asing Terbaik dalam penghargaan Oscar Norwegia dan film thriller Perancis "The Connection".
Sementara itu, film produksi Jepang "Pale Moon", yang berkisah tentang seorang ibu rumah tangga biasa yang terlibat dalam kasus penggelapan uang, memenangkan Audience Award.
Di luar kompetisi utama, Festival Film Tokyo tahun ini memberi penekanan lebih besar pada karya animasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mengingat kekuatan industri film Jepang adalah karya-karya animasi.
Festival itu dibuka dengan pemutaran perdana dunia film "Big Hero 6", yakni karya besar Disney Animation berikutnya setelah film animasi hit tahun lalu "Frozen".
Festival Film Tokyo juga menampilkan beberapa bagian dari karya animator Hideaki Anno "Evangelion", sementara pencipta permainan video "Super Mario" Shigeru Miyamoto meluncurkan film 3D nya "Film Pendek PIKMIN" yang dibuat berdasarkan karakter permainan Nintendo.
(Y012/AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014