Banda Aceh (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Banda Aceh dan sekitarnya sejak Jumat (31/10) malam mengakibatkan pekarangan dan rumah penduduk di sejumlah pemukiman di kota itu digenangi banjir.
Berdasarkan pantauan, hujan deras menyebabkan air mengenangi beberapa rumah penduduk di Gampong Ateuk Munjeng, Gampong Kramat, dan Peuniti.
Banjir dengan ketinggian air mencapai 50cm sempat mengenangi badan jalan kawasan simpang Lamlagang Kota Banda Aceh pada Sabtu pagi.
Sementara itu ketinggian air sungai di Krueng Daroy Kota Banda Aceh juga mengalami peningkatan dari normalnya, dan mengenangi sebagian situs sejarah masa kesultanan Aceh di bawah Sultan Iskandar Muda.
Hujan deras yang mengguyur wilayah itu juga mengakibatkan luapan air di Krueng Daroy sehingga berdampak genangan di beberapa pemukiman penduduk di sejumlah desa di Kabupaten Aceh Besar, seperti Gampong Garot dan Betong, Kecamatan Darul Imarah.
Puluhan santri Pondok Pesantren Tanfizh Quran Gampong Garot terpaksa diungsikan karena genangan air mencapai sekitar satu meter akibat meluapnya Krueng Daroy.
Khadijah, warga Gampong Ateuk Munjeng menyebutkan hujan deras telah membuat air masuk ke rumahnya pada Sabtu dini hari. "Hanya batas dapur dengan tinggi 10 sentimeter. Ini udah mulai surut, dan berharap tidak ada lagi hujan," katanya menjelaskan.
Hujan deras pada malam hari itu mengingatkan Khadijah terhadap banjir besar yang melanda Kota Banda Aceh dan sekitarnya pada Nopember 2000. "Kita berharap bencana banjir tahun 2000 itu tidak terulang lagi," kata dia menambahkan.
Imran, warga Gampong Kramat juga berharap Pemkot Banda Aceh agar lebih fokus membangun atau memperbaiki saluran pembuang air (got) di pemukiman penduduk sehingga kota ini benar-benar bebas banjir, meski selama ini telah banyak mengalami kemajuan.
"Artinya, sistem saluran air selama ini di Banda Aceh sudah membaik, meski intensitas hujan meningkat namun masih aman dari banjir. Berbeda dari sebelum 2006, sedikit hujan, maka air sudah mengenangi rumah penduduk dan jalan raya," kata dia menambahkan.
Pewarta: Azhari
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014