Paris (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Jumat menyasar para pemimpin Barat karena terlalu banyak berfokus pada pertempuran di kota perbatasan Suriah strategis Kobane.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Prancis Francois Hollande, Erdogan mengatakan: "Mengapa pasukan koalisi terus membomi kota Kobane ini?".
"Kami tak bicara tentang apa-apa selain Kobane yang terletak di perbatasan Turki dan di mana tidak ada yang tersisa lagi kecuali 2.000 orang berkelahi," tambah Pemimpin Turki itu.
Pertempuran atas kota perbatasan antara pejuang Negara Islam (IS) dan milisi Kurdi itu telah menjadi simbol perjuangan yang lebih luas terhadap garis keras Islam.
Turki telah mengizinkan pasukan Peshmerga Irak bersenjata berat dan pemberontak oposisi untuk menyeberangi perbatasan untuk memerangi pejuang IS, memicu kecaman Suriah, yang menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok kedaulatan Suriah."
Satu koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara terhadap IS baru-baru ini mengintensifkan serangan di dekat Kobane, dan Pentagon mengatakan pesawat tempur melakukan 10 serangan di area itu pada Rabu dan Kamis.
Hollande sepakat bahwa Kobane bukanlah menjadi-semuanya dan akhir-semua misi, serta mengatakan kepada wartawan bahwa "kota kunci" dalam perjuangan adalah Aleppo, kota kedua terbesar Suriah.
Namun demikian, "bahkan jika Kobane telah dikosongkan penduduknya, itu adalah diperlukan untuk memberikan bala bantuan yang diperlukan dan dalam hal ini, karena kita percaya kepada Turki," kata Hollande.(AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014