Prancis menyerukan kembali keterikatan terhadap konstitusi dan oleh karena itu agar cepat melaksanakan pemilu yang demokratis."

Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande Jumat menyambut baik pengunduran diri rekannya Presiden Burkina Faso dan menyerukan untuk tenang dan menahan diri di tengah kerusuhan di bekas koloni Prancis itu.

"Prancis menyambut baik pengunduran diri presiden Burkina Faso yang memungkinkan untuk jalan keluar dari krisis," kata kantor Hollande dalam satu pernyataan, lapor AFP.

Hollande menyatakan "solidaritas" dengan para korban kerusuhan baru-baru ini yang melanda Burkina Faso dan menyerukan "tenang serta menahan diri atas semua orang yang terlibat."

"Prancis menyerukan kembali keterikatan terhadap konstitusi dan oleh karena itu agar cepat melaksanakan pemilu yang demokratis," tambah Hollande.

Presiden Burkina Faso Blaise Compaore yang diperangi mengumumkan Jumat pagi bahwa ia mengundurkan diri untuk membuat jalan bagi pemilihan umum setelah pemberontakan kekerasan terhadap kekuasaan 27 tahunnya.

Hollande sebelumnya telah mengatakan bahwa ia "yakin" Compaore akan mengambil "hak keputusan" untuk membawa tenang negara itu.

Dikenal pada zaman kolonial sebagai Volta Hulu, negara terkurung daratan ini menjadi merdeka dari Prancis pada tahun 1960 dan namanya diubah menjadi Burkina Faso (tanah orang benar) pada tahun 1984. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014