Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr HM Din Syamsuddin MA menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlalu mengistimewakan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush, karena tidak menerima di Istana Negara seperti kepala negara lain.
"Karena itu, saya minta Presiden SBY jangan terlalu mengistimewakan saat menerima Presiden Bush nantinya, saya sarankan Presiden SBY untuk tegas meminta AS hengkang (keluar) dari Irak dan menghentikan intervensi dalam segala aspek di negara-negara lain, khususnya negara Islam," ujarnya di Surabaya, Sabtu malam.
Salah seorang wakil ketua MUI Pusat itu mengemukakan hal itu usai Silaturrahmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan serta politisi Muhammadiyah dari empat PDM tersebut.
Menurut Din, Presiden SBY tak perlu bersikap inferior (rendah diri) dalam menerima kedatangan Presiden Bush, namun harus bersikap tegas dalam menyampaikan aspirasi rakyatnya yang mayoritas muslim.
Aspirasi umat Islam Indonesia antara lain AS harus hengkang dari Irak, AS harus menghentikan standar ganda terhadap Israel agar tak dianggap mendukung Israel, dan AS jangan mendikte Indonesia secara ekonomi, politik, dan budaya, serta AS sebaiknya tidak menganggap Islam sebagai musuh dan justru bekerjasama.
"Kalau ada penolakan dalam berbagai aksi unjukrasa bukan berarti membenci bangsa AS, melainkan rakyat Indonesia membenci arogansi Bush. Kalau kita mau seharusnya kita menerima Bush ke Indonesia dengan apa adanya seperti kepala negara yang lain dan jika Bush tidak mau ya seharusnya diabaikan saja," tegasnya.
Alumnus Pesantren Gontor, Ponorogo, Jatim itu menjelaskan aksi demonstrasi menolak kedatangan Bush merupakan hal yang wajar, karena Bush terbukti mengeluarkan kebijakan yang berlumuran darah dengan membunuh 650 ribu orang di Irak serta menimbulkan perpecahan di Irak.
Ditanya kemungkinan dirinya akan diundang dalam pertemuan dengan Bush itu, Din Syamsuddin menyatakan dirinya belum menerima undangan itu, namun jika ada undangan, maka dirinya menilai pertemuan dengan Bush itu tidak bermanfaat, karena berlangsung hanya 30 menit dan tanpa dialog, sehingga bersifat simbolik dan lebih menguntungkan AS.
Dalam pertemuan itu, Din Syamsuddin didampingi sejumlah artis seperti Cici Tegal, Yolanda Yusuf, Maria Eva, dan Ozzy Saputra yang merupakan anggota pengajian artis pimpinannya dan mereka akan diajak untuk menyaksikan pelantikan PDM se-Madura di Pamekasan pada 12 November.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006