"Karena sekolah-sekolah adalah tempat calon-calon atlet usia dini sehingga pembangunan lapangan tepatnya dilakukan di sekolah," kata Rudi di sela-sela kegiatan "angkat raketmu" di Jakarta, Jumat.
Rudi mengatakan sebuah kegiatan atau gerakan yang bertujuan untuk menanamkan kecintaan olahraga bulu tangkis sekaligus menjaring calon atlet-atlet nasional muda berpotensi selayaknya juga menargetkan anak-anak muda di sekolah.
"Kita tidak butuh banyak pemain tapi butuh pemain berkualitas. Itu bisa dicari di sekolah-sekolah karena anak-anak itu sudah punya jiwa kompetitif untuk bersaing di kejuaraan antar-sekolah," kata juara delapan kali turnamen All England Open itu.
Selain menyediakan prasarana latihan bulu tangkis, Rudi juga berharap keterlibatan para pelatih di daerah untuk memberikan bimbingan yang tepat bagi anak-anak muda sebagai calon atlet nasional.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rexy Mainaky mengatakan mental juara harus dibentuk oleh masing-masing atlet dan tidak sekedar mengandalkan bimbingan pelatih.
Gerakan "angkat raketmu" merupakan kegiatan kerjasama PBSI dengan Coca-Cola Indonesia untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap cabang olahraga itu secara nasional.
Upaya untuk mengembalikan kejayaan dan kecintaan terhadap bulu tangkis itu adalah pembangunan dan renovasi 16 lapangan bulu tangkis di permukiman warga di sejumlah kota Indonesia.
Pada 2014, gerakan "angkat raketmu" juga mengupayakan pembangunan total 40 lapangan bulu tangkis di 13 provinsi di Indonesia.
PBSI juga akan menindaklanjuti pembangunan lapangan-lapangan itu dengan menyelenggarakan pertandingan bulu tangkis yang menggandeng pengurus bulu tangkis daerah.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014