Namun Perdana Menteri Erna Solberg, Kamis, menekankan bahwa "militer Norwegia tidak akan mengikuti tentara Irak menuju medan perang."
Solberg juga mengatakan kepada wartawan bahwa "Diplomasi dan kemanusiaan sangat berarti tetapi militer juga penting," dalam menangani pertempuran melawan IS.
Menteri Pertahanan Ine Eriksen Soereide mengatakan, setengah dari kontingen Norwegia akan menuju Baghdad untuk menjadi penasihat bagi pasukan keamanan Irak.
Setengah lainnya akan menuju Arbil, ibu kota dari wilayah otonomi Kurdi dan ditempatkan di pusat pelatihan, katanya.
Pemberangkatan pasukan itu direncanakan untuk menjalankan tugas selama satu tahun "dengan kemungkinan diperpanjang," katanya.
Keputusan pemerintah minoritas Kanan-Tengah itu mendapat dukungan dari sejumlah partai termasuk oposisi Partai Buruh, demikian laporan AFP.
(Uu.M007)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014