Ramallah, Negara Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas, Kamis, mengelu-elukan keputusan Swedia yang secara resmi mengakui Negara Palestina, kata juru bicara Abbas kepada AFP.

"Presiden Abbas menyambut hangat keputusan Swedia," kata sang juru bicara itu, Nabil Abu Rudeina. Pemimpin Palestina itu menggambarkan langkah Swedia tersebut sebagai "berani dan bersejarah".

Abu Rudeina mendaku langkah Swedia itu berkaitan dengan ketegangan berbulan-bulan di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel di mana warga Palestina hampir setiap hari bentrok dengan polisi Israel dan di mana Israel baru-baru ini mempromosikan rencana membangun 3.600 rumah untuk pemukim Yahudi sehingga mengundang kecaman internasional.

"keputusan ini terjadi sebagai jawaban terhadap langkah-langkah Israel di Yerusalem," kata dia.

Abbas menyeru negara-negara lainnya mengikuti jejak Swedia itu.

"Semua negara di dunia yang masih ragu mengakui hak kami untuk sebuah negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan-perbatasan 1967, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota, (semestinya) mengikuti langkah Swedia," kata sang juru bicara.

Swedia adalah negara anggota Uni Eropa pertama di Eropa Barat yang mengakui Palestina, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014