Makassar (ANTARA News) - Film "Nonggup" yang mengisahkan tentang kampung pedalaman Papua segera ditayangkan di provinsi tersebut, dijadwalkan pada 31 Oktober 2014.
"Film ini mengangkat kisah keluarga Papua di daerah terpencil yakni di Ogeneten yang penduduknya mayoritas sebagai petani karet, namun kehidupan ekonominya sangat menyedihkan," kata Direktur Eksekutif Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) Carolina Tupamahu di Makassar, Kamis.
Menurut dia, film tersebut menceritakan kehidupan petani karet yang hidup dengan terlilit utang tengkulak.
Mereka hanya bisa pasrah menyerahkan hasil sadapan karet pada tengkulak dan pedagang yang membeli dengan harga rendah.
Di sini juga digambarkan tengkulak membeli hasil sadapan karet dengan sistem barter, walaupun pada dasarnya masyarakat lebih membutuhkan uang tunai, guna membayar uang sekolah anak-anak mereka.
Seiring berjalannya waktu, Kepala Distrik Iniyandit (kecamatan) saat itu masih berstatus sebagai wakil kepala distrik Yan Karowa berinisiatif membantu masyarakatnya degan mendirikan koperasi.
Ide yang terlintas di pikirannya itu kemudian diumumkan kepada warganya.
Tak butuh waktu lama untuk mewujukan ide Yan, koperasi itu pun terbangun dan diberi nama "Nonggup".
Koperasi Nonggup berdiri sejak 2009 dengan modal awal Rp8 juta oleh 27 anggota. Pada 2014 anggota koperasi sudah mencapai 458 orang di antaranya banyak warga kota dan kini telah memperoleh keuntungan sebesar Rp1,6 miliar.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014