"Kloter 16 kalo sesuai jadwal tiba pukul 16.30 Wita, Rabu (29/10), namun baru tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 20:27 Wita," kata staf Siskohat Amrullah di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, keterlambatan tersebut karena adanya "delay" penerbangan dari Jeddah ke Makassar.
Sementara itu, keluarga dari jamaah haji sejak sore sudah tiba di asrama untuk menjemput, namun baru pukul 00:01 Wita bisa membawa anggota keluarganya yang pulang berhaji.
"Itu karena setelah tiba di bandara, masuk asrama lagi dan proses pencarian koper masing-masing jamaah juga memakan waktu," kata salah seorang penjemput jamaah haji Nurdin Lewa.
Penjemputan jamaah haji Kloter 16 merupakan yang terbanyak, karena jamaah haji berasal dari tiga daerah yakni Kabupaten Maros, Jeneponto dan Kota Makassar.
Dua kabupaten itu sudah terkenal masyarakatnya memiliki animo yang tinggi dalam mengantar dan menjemput jamaah haji dibandingkan daerah lainnya di Sulsel.
Hal itu diakui warga Kabupaten Jeneponto, Sulsel Fatmawati.
Menurutnya, sikap solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi dari warga "turatea" masih tetap terjaga, sehingga wajar jika mereka rela menginap di sekitar asrama haji dengan fasilitas seadanya, bahkan sebagian rela tidur di emperan jalan dengan beralaskan tikar yang dibawa dari rumah. (*)
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014