Jakarta (ANTARA News) - Sidang Komisi Disiplin PSSI memutuskan mendiskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang dari keikutsertaannya pada kompetisi sepak bola divisi utama yang sekarang telah mencapai babak delapan besar.
"PSS Sleman dan PSIS Semarang berhenti sampai di sini. Selanjutnya akan dilakukan investigasi satu per satu mulai pemain, pelatih, maupun official," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan usai sidang komisi disiplin di kantor PSSI di Senayan, Jakarta, Selasa.
Untuk melakukan investigasi, kata dia, pihaknya membutuhkan waktu sekitar dua pekan. Untuk itu pihaknya meminta kepada PT Liga Indonesia selalu operator kompetisi untuk menghentikan semua pertandingan sisa.
"Pertandingan semifinal dan final kami harapkan baru bisa dilaksanakan setelah investigasi selesai. Biar tidak ada lagi alasan yang aneh dalam menyikapi babak delapan besar ini," katanya menambahkan.
Hinca mengatakan, keputusan itu diambil setelah pihaknya memanggil pemain, pelatih, dan official dari kedua klub. Bahkan semua yang dipanggil diajak menonton pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIS yang diwarnai lima gol bunuh diri.
Setelah melihat rekaman pertandingan, kata dia, semua pemain maupun official kepalanya langsung tertunduk. Kondisi itu menunjukkan ada permasalahan besar pada pertandingan yang memperebutkan posisi juara dan runner up grup itu.
"Sepak bola pada prinsipnya adalah untuk mencari kemenangan, tapi pada pertandingan PSS melawan PSIS justru sebaliknya. Mereka pengen kalah. Ini sudah menciderai fair play," kata Hinca dengan tegas.
Pria yang juga berprofesi sebagai penasihat hukum itu menegaskan, dengan kejadian yang dinilai merusak citra persepakbolaan nasional itu maka putusan yang ada tidak bisa dibanding. Bahkan, kemungkinan sanksi akan ditambah dengan dasar hasil investigasi.
Dengan adanya keputusan ini pihaknya akan langsung menginformasikan kepada PT Liga Indonesia untuk segera merealisasikan keputusan Komisi Disiplin PSSI.
Komisi Displin PSSI dalam putusannya juga merekomendasikan kepada Komite Wasit PSSI untuk memberhentikan wasit hingga pengawas pertandingan dari aktivitasnya sampai investigasi tuntas.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014