Gelombang permukiman ini sungguh-sungguh mengancam seluruh proses perdamaian...
Ramallah (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin malam (27/10) menyeru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan pertemuan darurat untuk menghentikan perluasan permukiman Israel di Jerusalem.
Nabil Abu Rdeinah, pembantu Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan dalam satu siaran pers resmi yang disiarkan oleh kantor berita Palestina, Wafa, bahwa Presiden Abbas meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat.
"Tuntutannya untuk mendebat dan melakukan pembahasan penghentian serangan serius Israel di Jerusalem serta pelanggaran terhadap tempat suci Masjid Al-Aqsha," kata Abu Rdeinah seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Palestina menyeru Dewan Keamanan PBB segera bertindak guna mencegah gelombang baru pembangunan permukiman yang disetujui oleh Pemerintah Israel.
"Gelombang permukiman ini sungguh-sungguh mengancam seluruh proses perdamaian," kata Rdeinah.
Pada Minggu malam (26/10), Radio Israel melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Ekonomi Naftali Benet menyepakati satu proyek untuk membangun sampai 2.000 rumah baru di beberapa permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan.
Tindakan itu telah dikutuk oleh banyak masyarakat internasional. Pekan lalu, Uni Eropa membuat "garis merah" bagi Isrel sehubungan dengan kebijakan permukimannya di Tepi Barat, mengingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan yang akan membahayakan berdirinya Negara Palestina.(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014