Mahasiswa program Bidikmisi itu merupakan anak dari pasangan Asrofi dan Kholifah buruh tani di Malang Jawa Timur.
Winarti menuntut ilmu program studi Teknik Grafika Polimedia.
"Orang tua saya buruh tani. Saya ingin sekolah tinggi hingga jenjang pascasarjana agar bisa menjadi dosen dan membantu ekonomi keluarga," ujar Winarti.
Keberhasilan Winarti menyelesaikan jenjang diploma tiga itu membuktikan bahwa anak dari golongan ekonomi lemah pun bisa mengecap pendidikan tinggi.
Untuk menyelesaikan kuliahnya, Winarti terpaksa hidup prihatin dan bekerja serabutan.
Wisudawan lainnya, Anggi Almira Rahma, mengatakan talenta di bidang ekonomi kreatif Indonesia tidak kalah dengan negara lain.
Polimedia mewisuda 299 mahasiswa dengan rincian 78 dari prodi desain grafis, 51 dari prodi periklanan, 33 dari prodi multimedia, 26 dari prodi animasi, 21 dari prodi penerbitan, 18 dari prodi fotografi, 60 dari prodi teknik grafika dan 12 dari prodi teknik kemasan.
Direktur Polimedia, Sarmada S Sos MSi, mengatakan bahwa tingkat persaingan kerja domestik akan semakin tinggi dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku mulai 2015.
"Polimedia akan terus meningkatkan layanan dan kualitas pembelajaran," kata Sarmada.
Sarmada juga menambahkan ekonomi kreatif akan mampu menghidupi para alumni dan akan mampu menjadi kekuatan baru di Tanah Air.
"Oleh karena itu, saya berharap Presiden Jokowi tidak menghapus Kementeran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar tercipta kondisi yang kondusif.
(I025/A013)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
