Jakarta (ANTARA News) - Harta kekayaan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara sebesar Rp5,22 miliar dan 91.670 dolar AS.
Data yang dihimpun pada Senin menunjukkan, LHKPN itu tertanggal 13 Desember 2004 saat pertama kali menjabat sebagai menteri yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika (2004-2007). Harta tersebut terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp500 juta yang berada di dua lokasi di Depok.
Selanjutnya berupa harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp365 juta yaitu mobil merek Honda Accord Rp225 juta, mobil merek Toyota Kijang dan mobil merek Suzuki Esteem.
Sedangkan harta bergerak lain berupa batu mulia, barang seni dan antik serta logam mulia senilai Rp32 juta, surat berharga sejumlah Rp2,7 miliar dan giro setara kas lain sejumlah Rp1,612 miliar dan 91.670 dolar AS.
Selain menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan tercatat juga pernah menjabat Menteri Negara Badan Usaha (BUMN) periode 2007-2009.
Sofyan pun pernah menjadi saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Outsourcing Roll Out-Customer Information System-Rencana Induk sistem Informasi (CIS-RISI) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun anggaran 2004-2008 pada November 2013 lalu.
Ia diperiksa karena pernah menjabat sebagai komisaris PT PLN pada 1999-2002.
Sofyan lahir di Aceh Timur pada tanggal 23 September 1953. Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1984 dan melanjutkan ke The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat hingga meraih gelar Master of Arts. Selanjutnya Sofyan meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dari The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, pada 1993.
Suami dari Ratna Megawangi itu sempat menjabat sebagai komisioner di beberapa BUMN, anggota, Direktur Eksekutif Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003), serta menjadi dosen pascasarjana di Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia. (*)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014