Pada pembukaan pertemuan di Kuwait City itu, Jenderal purnawirawan John Allen menyatakan ISIS telah mempromosikan perang siber yang mengerikan, sekaligus mencari rekrutan dan mencabuli warga tidak berdosa.
"Hanya dengan cara melawan kehadiran online ISIS, kita bisa mementahkan legitimasi pesan yang dikirimkan mereka kepada kaum muda nan rentan, hanya dengan cara seperti itu ISIS benar-benar akan bisa dikalahkan," kata Allen.
Allen tengah bertemu perwakilan dari Bahrain, Inggris, Mesir, Prancis, Irak, Yordania, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
ISIS mengoperasikan kehadiran onlinenya yang canggih dengan berulang kali memposting video-video propaganda dan menyiarkan majalahnya sendiri yang mereka rancang sendiri dengan apik.
Sejumlah video itu menampilkan kekerasan yang brutal, termasuk video pemenggalan dua wartawan AS dan dua pekerja bantuan Inggris.
ISIS dan para pendukungnya aktif di media sosial yang telah menjadi sarana merekrut para militan asing yang hendak bergabung dengan ISIS.
Barat makin khawatir karena belakangan jumlah warga mereka yang ingin ke Suriah untuk berperang di pihak ISIS, semakin meningkat.
Keprihatinan itu meningkat di seputar pengaruh online ISIS terhadap kamu muda muslim yang tinggal di Barat dan seruannya untuk melancarkan serangan di dalam Barat sendiri.
Allen menyebutkan pembicaraan di Kuwait itu akan fokus pada bagaimana mementahkan dan mengalahkan pesan ISIS dan bagaimana semua sekutu melawan kehadiran ISIS dalam ruang informasi dan online, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014