Ya pasti dia sudah tahu sebagai menteri apa yang harus dilakukan. Saya gak mau ngomentarin orang
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra tidak bersedia mengomentari terpilihnya Yasonna Hamonangan Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM dalam Kabinet Kerja.
"Saya gak mau komentarlah," kata Yusril ketika dimintai komentarnya usai mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Senin.
Dia hanya mengatakan bahwa Yasonna Laoly pasti tahu apa yang akan dilakukan sebagai menteri.
"Ya pasti dia sudah tahu sebagai menteri apa yang harus dilakukan. Saya gak mau ngomentarin orang," kata Yusril.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk dan melantik politisi senior PDIP Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia periode 2014-2019.
Yasonna Laoly yang lahir pada 27 Mei 1953 di Sorkam, Sumatera Utara, ini menjadi anggota DPR sejak 2004 dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat serta anggota Komisi II DPR 2009-2014.
Yasonna Laoly ini merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) pada 1978 (S1) dan melanjutkan S2 di Virginia Commonwealth University pada 1986 serta S3 di North Carolina University pada 1994.
Selain sebagai anggota DPR, Yosonna Laloly memiliki pengalaman kerja sebagai pengacara dan penasehat hukum pada 1978-1983, Pembantu Dekan FH Univ. Nomensen 1980-1983, Ass.Social Science Reser & comp.Lab NCSU 1992-1994, Dekan FH Univ. Nomensen 1998-1999 dan Dosen Pascasarjana 2000-sekarang.
Beberapa penghargaan yang diraih Yosanna Laoly, diantaranya penghargaan Outstanding Graduate Student Award Virgina Commw University 1986.
Setelah itu dia kembali mendapat penghargaan Alpha Kappa Delta International Sosiology Honor Society 1987 dan Sigma Iota International Honor Society 1993.
Sejak reformasi 1998, tradisi pemilihan Menteri Hukum dan HAM didominasi dari partai politik, yakni diawali dari Muladi dari Partai Golkar menjabat sebagai Menkumham pada 1998-1999, dilanjutkan Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang (23 Oktober 1999 - 7 Februari 2001 dan 9 Agustus 2001-20 Oktober 2004), Hamid Awaluddin dari partai Golkar (2004-2007), Andi Mattalatta juga dari partai Golkar (2007-2009), Patrialis Akbar dari Partai Amanat Nasional (2009-2011) serta Amir Syamsuddin dari Partai Demokrat (2011-2014).
Pewarta: Joko Susilo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014