Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, meskipun hubungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) saat ini cukup baik, namun tidak berarti apa yang dilakukan pemerintah AS selalu disetujui Indonesia. "Jangan masyarakat memahami karena hubungan baik dengan AS, lalu setiap kebijakan AS kita setuju. Tidak, sama sekali tidak. Kita sangat berbeda dengan kebijakan seperti itu," kata Wapres menjawab pertanyaan wartawan seusai Shalat Jumat di Jakarta, Jumat. Dalam kebijakan yang sering dikritik masyarakat seperti masalah Palestina, Irak dan Iran, kata Wapres, kebijakan pemerintah Indonesia sangat berbeda dengan AS. Pemerintah tidak sependapat dengan kebijakan AS. Namun, ujarnya, adanya beda pendapat itu juga tidak berarti Indonesia tidak bisa berhubungan baik dengan AS. "Kita dulu juga berhubungan baik dengan Rusia walaupun negara komunis. Demikian juga dengan China," katanya. "Jadi yang penting hubungan baik tetap dijaga, meskipun berbeda pandangan. Jangan dikira Bush datang, semua bisa mengendalikan kita. Masyarakat harus memahami seperti itu. Jadi tidak berarti kita ingin taat atau menerima pandangan Bush," katanya. Mengenai rencana kedatangan Presiden AS George W Bush ke Indonesia, kata Wapres, tidak ada hubungannya dengan kekalahan Partai Republik karena dia datang bukan mewakili partai tersebut. Ketika ditanya apakah kedatangan Bush itu bisa memberi manfaat kepada Indonesia, Wapres mengingatkan agar kedatangan seseorang sebagai tamu tidak dilihat dari segi ada manfaatnya atau tidak, namun sebagai tuan rumah harus tetap menjaga hubungan baik kepada tamunya itu. "Bush hanya berkunjung. Bahwa nanti akan ada pembicaraan soal ekonomi dan lain-lain atau kita juga perlu bicara (pada Bush) agar tidak semena-mena dalam persoalan Palestina, Irak atau Iran, bisa saja," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006