Banjarbaru (ANTARA News) - Pesawat jet khusus jenis Amphibi BE-200 dari Rusia yang melakukan misi pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tergelincir saat landing di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru. Informasi dihimpun ANTARA News, pesawat yang terbang dari Palembang setelah melakukan kegiatan pemadaman kebakaran lahan dan hutan di pulau Sumatera itu melakukan pendaratan di Bandara Syamsuddin Noor pada Jum`at pukul 13.05 Wita ketika hujan deras mengguyur. Diperkirakan akibat landasan licin, pilot berkebangsaan Rusia itu tidak dapat mengendalikan jalannya pesawat jet Amphibi BE-200 hingga keluar landasan. Namun pesawat yang datang menyusul sebuah pesawat sejenis yang telah melakukan pemadaman hutan dan lahan selama dua hari di wilayah Provinsi Kalsel dan Kalteng itu tidak mengalami kerusakan berarti. Sebanyak 12 orang awak pesawat berkebangsaan Rusia dan seorang LO dari Indonesia bernama Guritno tidak ada yang mengalami cidera berarti. Belum diperoleh keterangan apakah pesawat jet Rusia yang tergelincir di Bandara Syamsuddin Noor itu tetap akan melakukan kegiatan pemadaman di Kalsel dan Kalteng. Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan biaya besar yaitu 5,2 juta dolar AS untuk membayar sewa operasional kedua pesawat milik Emercom Rusia tersebut. Bersamaan tergelincirnya pesawat jet Amphibi BE-200 buatan Rusia itu, Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Bandara sempat ditutup selama satu jam. Sedangkan pesawat serupa yang telah tiga hari berada di Bandara Syamsuddin Noor terus melakukan aksi pemboman air di sejumlah titik api di wilayah Kalsel dan Kalteng. Khusus untuk pemadaman di wilayah Kalteng pada Kamis(9/11) dilakukan pemboman air di kawasan lahan gambut terbakar di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006