Bengkulu (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Bengkulu membuka pagelaran Festival Tabot 2014 di daerah itu yang diselenggarakan guna memperingati Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharam 1436 H.
"Kita berharap kegiatan ini mampu menjadi daya tarik orang untuk berkunjung ke Bengkulu, baik lokal, nasional maupun asing," kata Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan, dengan penyelenggaraan tersebut, banyak manfaat yang bisa dimaksimalkan daerah itu, seperti masyarakat setempat dapat memperingati pergantian tahun dengan nuansa religius.
Mengenalkan Bengkulu sebagai destinasi wisata religius, dengan ritual tabot yang diselenggarakan setiap tahun, dan sudah terjadwal di kalender tahunan pariwisata.
"Kita berupaya, Bengkulu menjadi destinasi wisata yang berdaya saing, dan kita bersyukur diwariskan budaya tabot," kata dia.
Kegiatan Festival Tabot 2014 diselenggarakan selama sepuluh hari mulai dari 25 Oktober hingga 2 November 2014, atau 1--10 Muharram 1436 Hijriyah.
Selain rangkaian ritual, mulai dari pengambilan tanah, arakan tabot, sampai pada kegiatan puncak 10 Muharam, yakni "tabot besanding" dan "tabot tebuang", festival juga dimeriahkan dengan berbagai macam lomba dan kesenian dari berbagai kabupaten dan kota di Bengkulu.
Selain itu festival juga dimeriahkan dengan adanya telong-telong serta kegiatan pasar rakyat yang dipusatkan di depan Lapangan Merdeka Bengkulu.
Upacara Tabot diselenggarakan guna mengenang kisah kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW dalam peperangan di Padang Kerbala. Dan tradisi peringatan itu dibawa ke Bengkulu oleh seorang syekh bernama Burhanuddin pada tahun 1985.
Ritual Tabot tersebut kemudian diperingati oleh anak cucu Syekh Burhanuddin yang kemudian berkembang menjadi tradisi di dalam kehidupan masyarakat Bengkulu.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014