Dasar kuat persaudaraan sejati adalah perlu dibangun dasar kerukunan dengan upaya dialog inter-religius,"
Magelang (ANTARA News) - Persaudaraan yang sejati antara sesama manusia perlu terus-menerus dibangun melalui jalan dialog inter-religius, kata Uskup Agung Semarang Monsinyur Johannes Pujasumarta.
"Dasar kuat persaudaraan sejati adalah perlu dibangun dasar kerukunan dengan upaya dialog inter-religius," katanya di Magelang, Jumat malam.
Uskup Puja mengatakan hal itu pada Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang, di kompleks Museum Misi Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 24-26 Oktober 2014.
Ia mengemukakan tentang betapa berartinya pengalaman hidup sehari-hari yang bersifat inderawi itu menjadi bahan untuk menerobos suatu pengalaman iman setiap umat manusia.
Pengalaman iman itu,katanya, menjadi jalan untuk menemukan persaudaraan sejati.
"Tempatkan pembangunan persaudaraan sejati di atas pengalaman religius," katanya.
Ia mengatakan berbagai bentuk penghormatan,bakti, dan cinta kepada Tuhan mewarnai pembangunan persaudaraan sejati.
Ia menyebut tidak cukup lagi suatu toleransi, akan tetapi ditingkatkan dan diwarnai dengan sikap saling mengasihi dan menghormati.
"Menjadi suatu perluasan sikap bakti,hormat kepada Allah," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya pembangunan persaudaraan sejati, terutama karena hingga saat ini masih sering dijumpai keprihatinan, seperti dalam bentuk tindak kekerasan di masyarakat.
Pemimpin Pertapaan Bunda Pemersatu Salatiga Suster Martha E. Driscoll menyebut persaudaraan sebagai keadaan manusia yang alamiah.
"Persaudaraan bukan hal sentimentil dan sesaat saja," katanya.
Kesadaran yang mendalam akan persaudaraan, katanya, melahirkan komitmen manusia untuk mencari kebaikan.
(M029/M026)
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014