Keadaan jenuh beli di IHSG menyebabkan aksi profit taking harian

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah sebesar 30,45 poin didorong aksi ambil untung pelaku pasar.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 30,45 poin atau 0,60 persen ke posisi 5.073,06. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 5,16 poin (0,60 persen) ke level 862,55.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pelaku pasar saham di dalam negeri cenderung mengambil aksi ambil untung seraya mengantisipasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Pelaku pasar sedang mengantisipasi kenaikan BBM di awal November dan sentimen lainnya di dalam negeri," katanya.

Ia menambahkan bahwa tertekannya indeks BEI juga dikarenakan faktor teknikal, indeks BEI telah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir sehingga mendorong pelaku pasar untuk mengambil posisi ambil untung.

"Keadaan jenuh beli di IHSG menyebabkan aksi profit taking harian," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar saham dapat memanfaatkan momentum pelemahan indeks BEI untuk kembali mengakumulasi saham karena naiknya harga BBM bersubsidi nantinya akan berdampak positif karena beban defisit APBN menjadi ringan.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan investor untuk perdagangan pada awal pekan depan (Senin, 27/10) di antaranya Vale Indonesia Tbk (INCO), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 184.694 kali dengan volume mencapai 4,17 miliar lembar saham senilai Rp4,80 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 30,98 poin (0,13 persen) ke level 23.302,20, indeks Nikkei naik 152,68 poin (1,01 persen) ke level 15.291,64 dan Straits Times melemah 11,51 poin (0,30 persen) ke posisi 3.225,21.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014