Jakarta (ANTARA News) - Dokter asal New York yang belum lama melakukan perjalanan ke negara Afrika Barat, Guinea, yang terjangkit Ebola, telah terdiagnosa positif tersedang virus itu, kata pejabat New York.
Dokter Craig Spencer, yang bekerja untuk Medecins Sans Frontieres (MSF), datang dengan demam pada Kamis.
Dia adalah kasus pertama yang terdiagnosa di New York, kota terbesar di Amerika Serikat.
Lebih dari 4.800 orang meninggal dunia karena Ebola, terutama di Liberia, Jenewa dan Sierra Leone, sejak Maret.
Spencer jatuh sakit disertai demam dan diare pada Kamis dan dibawa ke Rumah Sakit Bellevue, di mana dia segera ditempatkan ke ruang isolasi, para pejabat mengatakan.
Para petugas departemen kesehatan turun ke jalan-jalan di dalam kota untuk melacak adanya kontak dan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tertular penyakit dari Spencer.
Pasien Ebola adalah orang yang tertular dan memiliki gejala penyakit ini yang berpindah melalui cairan tubuh, kata ahli.
Spencer adalah orang keempat yang terdiagnosa positif Ebola di Amerika Serikat.
Terdiagnosa Ebola pertama tertangkap di daerah asalnya Liberia dan bepergian ke Dallas serta Texas, sebelum ia terkena gejalanya. Dan ia meninggal dunia pada 8 oktober 2014.
Dua perawat yang merawatnya di Dallas kemudian ikut terjangkit penyakit tersebut dan pulih di Penelitian Vaksin.
Sementara pada Kamis negara Afrika Barat Mali mengonfirmasi kasus Ebola pertama di negaranya dari seorang gadis berusia dua tahun baru-baru ini kembali dari Jenewa.
Ibu dari anak itu meninggal di Jenewa beberapa minggu lalu dan anak tersebut dibawa kerabatnya ke Mali, kata Menteri Kesehatan seperti dilansir Reuters.
Mali saat ini menjadi negara Afrika Barat keenam yang terdampak Ebola, di mana organisasi kesehatan WHO mendeklarasikan bahwa Nigeria dan Senegal dinyatakan bebas virus Ebola.
Secara terpisah, WHO telah mengidentifikasi setidaknya dua vaksin eksperimental yang dipercaya menjanjikan.
Pada pertemuan di Jenewa, organisasi milik PNB tersebut mengatakan bahwa dibutuhkan beberapa tes untuk menyempurnakan vaksin tersebut hingga akhir Desember.
WHO mengatakan dari 443 pekerja kesehatan yang berkontraksi dengan Ebola, 244 di antaranya meninggal dunia.
Tips menghindari Ebola:
1. Hindari kontak langsung dengan pasien Ebola, karena virus ini menyebar melalui kontaminasi cairan tubuh.
2. Gunakan pelindung mata 3. Pakaian dan limbah medis harus dibakar dan setiap peralatan medis yang perlu disimpan harus disterilkan.
4. Orang yang terjangkit virus Ebola harus abstain dari kegiatan seksual atau menggunakan kondom selama tiga bulan.
Wabah penyakit Ebola (EVD); (a) Gejala-gejalanya adalah demam tinggi, pendarahan dan kerusakan sistem saraf pusat, (b) Disebarkan oleh cairan tubuh, seperti darah dan air liur, (c) Angka korban jiwa bisa mencapai 90 persen, namun yang terjadi saat ini adalah 70 persen.
4. Periode inkubasi adalah dua hingga 21 hari.
5. Tidak ada obat atau vaksin penyembuh
6. Dukungan perawatan seperti rehidrasi pasien yang terkena diare dan muntah dapat membantu pemulihan
7. Kelelawar buah dari keluarga petropodiae, dianggap menjadi induk alami dari Ebola.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014