Jakarta (ANTARA News) - Seruan Panitia Pusat Hari Pahlawan untuk melakukan hening cipta selama 60 detik guna memperingati Hari Pahlawan 10 November yang dimulai pukul 08.15 tidak dipedulikan oleh masyarakat yang sedang berkendaraan di jalan raya. Di Jalan Rasuna Said yang terlihat lenggang pada pagi itu, kendaraan yang berlalu lalang tidak menghentikan kendaraan mereka untuk sejenak mengheningkan cipta pada jam 08.15 WIB. Fuad, pengendara sepeda motor yang kebetulan berhenti untuk menata kembali barang bawaannya di jok belakang yang sempat ditanyai oleh ANTARA, mengatakan dirinya tidak begitu peduli dengan acara mengheningkan cipta tersebut. "Buang-buang waktu saja mas, apalagi tak ada suara sirine yang menjadi tanda," katanya. Pernyataan yang sama juga di ungkapkan oleh Asri, karyawan salah satu bank swasta besar di Jakarta, menurutnya tidak ada perintah untuk mengheningkan cipta, apalagi di tempat kerjanyapun tak ada upacara ataupun prosesi mengheningkan cipta sejenak ketika tanggal 10 November. Di Pasar Pedok, kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, para pedagang dan pembeli tetap melakukan aktivitasnya saat jam menunjukkan pukul 08.15 WIB. Mereka mengaku tidak tahu menahu tentang adanya mengheningkan cipta selama 60 detik pada pukul 18.15 WIB. "Kami tidak tahu kalau ada mengheningkan cipta pada jam 08.15, apalagi tidak ada tanda-tanda seperti sirine yang terdengar," kata Budi, pedagang sayur di Pasar Pedok. Ia mengatakan tidak pernah mengheningkan cipta pada saat Hari Pahlawan 10 November. "Dulu waktu SD saja mas kita ikut upacara bendera," katanya. Maman warga Jalan Flamboyan, Menteng Dalam, tersebut mengatakan selama ini ia tidak pernah mengheningkan cipta ketika hari pahlawan tiba. "Ya kita tidak ada acara khusus, hari pahlawan paling juga dengarkan pidato presiden pada pagi hari, bosen," katanya. Adi, warga Menteng Dalam Tebet, juga mengaku tidak ada tradisi khusus dalam menyikapi hari pahlawan. "Hari Pahlawan, ya, kita tahu, tapi tak perlu acara khusus, saat ini (stasiun) TV juga tidak begitu antusias ketika hari pahlawan seperti jaman Orde Baru," katanya. Sebelumnya ketua Panitia Hari Pahlawan Nasional, Setiawan Djodi, mengharapkan tanggal 10 November masyarakat bersedia mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para pahlawan. "Hal ini untuk mengasah rasa nasionalisme kita," kata pengusaha bidang Migas tersebut pada selasa (7/11). (*)
Copyright © ANTARA 2006