Dalam sambutan pada pembukaan Festival Tari Tradisional XI se-Deli Serdang di altar terminal kedatangan Bandara Kualanamu, Kamis, GM Bandara Kualanamu Said Ridwan mengatakan, penghargaan dari ASQ tersebut menjadi salah satu bukti kelancaran upaya menjadikan infrastruktur transportasi udara tersebut sebagai bandara kelas dunia.
"Alhamdulillah, menjelang akhir masa jabatan, saya berhasil meraih penghargaan tingkat dunia," katanya.
Ketika baru dioperasikan pada 2013, pihaknya berencana menjadikan bandara yang memiliki kode KNO dalam penerbangan internasional itu untuk masuk dalam 50 besar dunia.
"Saya menargetkan KNO masuk 50 besar, ternyata malah lebih yakni 24," ujar Said.
Dari data yang dilansir ASQ yang berkantor di Swiss, Bandara Kualanamu disebutkan sebagai bandara besar dengan kapasitas penumpang 5-15 juta orang per tahun dengan 36 klasifikasi.
Klasifikasi tersebut meliputi jumlah penumpang, business passenger, leisure passenger, moda transportasi, dan fasilitas parkir.
Namun dalam klasifikasi value for money of parking facility, Bandara Kualanamu berhasil meraih peringkat 17, klasifikasi availability of bagagge carts/trolley urutan ke-22, kemudian kembali ke urutan 24 dalam klasifikasi waiting time in check in.
Dalam efesiensi of check in staff, Bandara Kualanamu kembali menduduki urutan ke-24, dan disusul courtesy of check in staff. Klasifikasi waiting time at pasport, masuk urutan ke-22, courtesy and helpfullnees of inspection staff ke-21, dan kembali ke urutan 24 dalam klasifikasi security staff. (*)
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014