Jakarta (ANTARA News) - Pertandingan babak kedua dwi-tarung catur klasik antara tim Pelatnas Asian Games Indonesia dan tim asing pecatur top dunia berlangsung imbang dengan skor 1,5 - 1,5, Kamis, di Jakarta, namun secara total tim Indonesia masih tertinggal 2 - 4 setelah pada pada babak pertama, Rabu, tertinggal 0,5 - 2,5.
Hasil imbang antara kedua tim itu pada pertandingan babak kedua dipastikan setelah GM Utut Adianto yang menghadapi GM Jan Timman (Belanda), GM Susanto Megaranto melawan GM Eugenio Torre (Filipina) dan MIW Irene Kharisma Sukandar menghadapi MIW Jana Krivec (Slovenia), ketiganya bermain remis.
Utut yang memegang buah hitam dengan pembukaan Sicilian Naydont bersama lawannya bersepakat mengakhiri permainan remis pada langkah ke-54. Dalam pertandingan hari sebelumnya, Rabu, kedua pecatur dunia itu juga menuai hasil remis,
"Kemarin (Rabu) harusnya saya menang dan sekarang (Kamis) kalah, tapi ternyata hasilnya keduanya remis," kata Utut yang mengaku menjelang keberangkatannya ke Asian Games ini berat badannya turun empat kilogram.
"saya sengaja menurunkan berat badan, tiap hari lari pagi, sebelumnya berat saya 83 kg sekarang tinggal 79, ini demi kebugaran saya untuk menghadapi Asian Games," katanya sembari melempar senyum.
Mengomentari penampilan lawannya, Utut mengatakan seharusnya lawan bisa menang kalau dia presisi.
"Kalau dia presisi dia pasti menang, tapi ya itulah hasilnya saya beruntung dengan permainan alot ini," tambahnya.
Sementara itu, rekan yuniornya GM Susanto yang memakai pembukaan Ruy Lopez (Spanyol) dengan memegang buah putih juga bersepakat remis dengan lawannya dari Filipina pada langkah ke-40.
"Kami bermain bolak-balik saja, dan akhirnya kami sepakat remis. Lawan memakai strategi menyusun buah dulu baru menyerang," kata Susanto.
"terus terang saya sangat mendapat manfaat dari ajang ujicoba melawan pecatur top dunia ini dalam ajang dwi-tarung," tambahnya.
Sedangkan Irene yang memakai pembukaan Philidor Old dengan buah putih mengaku pada awal-awal permainan dirinya sempat ungul posisi, namun tidak mampu menyelesaikan dengan baik, dan terpaksa juga sepakat remis pada langkah ke-69 melawan pecatur Slovenia itu.
"Lawan memang cukup kuat, saya sempat unggul posisi, tapi tidak mampu meningkatkan serangan sehingga permainan berbalik," katanya.
Pada dwi-tarung hari pertama, Selasa, yang mempertandingkan catur cepat dua babak, tim Indonesia menang telak 4,5 - 1,5 atas tim asing.
Pertandingan dwi-tarung catur klasik babak ketiga akan berlangsung, Jumat, dimana ketiga pecatur akan saling berusaha mengalahkan lawan untuk mengumpulkan poin menjelang pertandingan babak terakhir yang akan berlangsung, Sabtu. (*)
Copyright © ANTARA 2006