Bangui, Republik Afrika Tengah (ANTARA News) - Pria-pria bersenjata menewaskan setidaknya 30 orang dalam serangan-serangan baru pekan ini di Republik Afrika Tengah yang dilanda perang, kata pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis.
Puluhan orang juga mengalami luka-luka dalam serangan yang terjadi di desa Yamale pada Selasa dan Rabu. Di desa itu, para pria bersenjata tersebut menjarah dan membakar rumah-rumah, kata pasukan PBB, MINUSCA.
MINUSCA memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa terus bertambah karena kelompok pria bersenjata dilaporkan juga menyerang desa-desa di sekitarnya.
Kabar soal serangan-serangan tersebut menyebabkan ratusan orang mengungsi mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi di kota yang letaknya tidak jauh, Bambari, kata pernyataan MINUSCA.
Negara miskin itu telah mengalami lonjakan kasus kerusuhan antara warga Kristen dan Muslim dalam pekan-pekan terakhir ini, setelah situasi relatif tenang selama berbulan-bulan.
Kekerasan itu menyebabkan seorang tentara MINUSCA tewas dan sejauh ini pasukan internasional itu telah menewaskan setidaknya enam anggota milisi.
Pasukan MINUSCA yang berkekuatan 7.600 personel itu mengambil alih operasi penjagaan perdamaian pada pertengahan September dari pasukan Afrika lebih kecil yang mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB.
MINUSCA pada akhirnya akan diperkuat oleh hingga 12.000 tentara dan polisi, demikian AFP.
(T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014