Tokyo (ANTARA News) - Jepang ditimpa skandal politik ketiga dalam sepekan ini setelah menteri perindustrian barunya mengakui bahwa stafnya telah mengeluarkan uang kantor untuk sebuah rumah bordil. Beberapa waktu lalu pendahulu sang menteri juga mengundurkan diri karena penyalahgunaan uang negara.
Sang menteri bernama Yoichi Miyazawa yang lulusan Universitas Harvard dan mantan birokrat top pada kementerian keuangan itu sempat hendak cuci tangan dari skandal itu dengan mengatakan dia tidak berada di rumah bordil yang berada di kota Hiroshima tersebut.
Tetapi dia mengakui bahwa sejumlah stafnya memiliki tagihan sebesar 18.230 yen (Rp2.4 juta) untuk biaya hiburan selama mengunjungi rumah bordil pada September 2010, lapor kantor berita Jiji Press seperti dikutip AFP.
Atraksi dalam rumah bordil itu menunjukkan para perempuan yang diikat dengan tali dan mendesah.
"Saya tahu hal itu dari laporan media, dan itu memang benar," kata Miyazawa kepada wartawan. "Juga benar bahwa saya sendiri tidak ada di sana."
Belum jelas benar apakah Miyazawa yang merupakan keponakan mendiang mantan Perdana Menteri Kiichi Miyazawa dan sepupu Menteri Luar Negeri Fumio Kishida, akan mengundurkan diri.
Selasa pekan ini, Miyazawa ditunjuk untuk menggantikan menteri perindustrian Yuko Obuchi yang mundur gara-gara menyelewengkan dana politik, sedangkan Menteri Kehakiman Midori Matsushima juga mundur setelah berhari-hari dituduh telah secara tidak layak membelanjakan uang negara yang menurut lawan-lawan politiknya adalah untuk memengaruhi pemilih.
Pengunduran dia dua menteri lalu menjadi pukulan besar bagi Perdana Menteri Shinzo Abe, sedangkan Abe sendiri pernah dipaksa mundur pada 2007, hanya satu tahun sejak dia berkuasa setelah sejumlah menterinya dilanda skandal politik.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014