Tembakan terdengar di War Memorial (peringatan perang), Rabu
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah tembakan pria bersenjata menewaskan seorang tentara di sebuah peringatan perang di Ottawa, sebelum polisi terlibat dalam baku tembak di dalam gedung parlemen.
Polisi mengkonfirmasi pria bersenjata tersebut ditembak mati, namun pemerintah Kanada tetap waspada dengan mencari orang yang diduga sebagai tersangaka.
Pada konferensi pers, pihak polisi Kanada mengatakan situsasi masih belum kondusif.
Hal ini terjadi beberapa jam setelah Kanada menaikkan tingkat ancaman teror, setelah seorang tentara tewas pada hari Senin dalam serangan tabrak lari.
Pada awal bulan ini negara tersebut mengumumkan rencana untuk bergabung dengan kampanye serangan udara yang dipimpin AS terhadap militan garis keras ISIS di Irak. (Baca juga: Kanada kirim 69 tentara ke Irak)
Namun, tidak ada konfirmasi apapun yang menyatakan bahwa serangan yang terjadi pada minggu ini terkait dengan IS atau kampanye serangan udara tersebut. (Baca juga: Kanada janjikan 10 juta dolar untuk bantu korban ISIS)
Menurut pejabat Kanada yang tidak disebutkan namanya, AS dan kantor berita Kanada mengidentifikasi pria bersenjata yang tewas tersebut sebagai Michael Zehaf-Bibeau.
Insiden ini dimulai ketika tentara yang menjaga acara peringatan mendapat serangan dari seorang pria yang membawa senapan pada Rabu pagi.
"Tembakan terdengar di War Memorial (peringatan perang), Rabu, pukul 09:52, satu orang terluka," tulis polisi Ottawa dalam akun Twitter-nya.
Sebuah pernyataan Polisi Ottawa kemudian menegaskan tentara tersebut tewas akibat lukanya.
Media Kanada mengidentifikasi tentara tersebut sebagai Kopral Nathan Cirillo.
Beberapa menit kemudian, puluhan tembakan dilepaskan di dalam gedung parlemen, kata MP Kanada, Marc Garneau, kepada BBC.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014