Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan, Rabu, menyambut baik pembebasan seorang warga negara Amerika Serikat oleh Korea Utara namun segera mendesak dilakukannya pembebasan dua warga Amerika Serikat yang lain dan seorang misionaris Korea Selatan yang ditangkap dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata.
Jeffrey Fowle, yang ditahan pada April setelah meninggalkan sebuah Alkitab di kamar mandi sebuah klub malam di Korea Utara, meninggalkan Pyongyang dengan pesawat Pentagon pada Selasa, lapor AFP.
"Pemerintah kami menyambut baik pembebasan Fowle," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
"Kami berharap tahanan yang lain juga akan dibebaskan sesegera mungkin atas dasar kemanusiaan," kata pejabat itu yang menyampaikan permohonan itu terutama atas kasus misionaris Kim Jeong-Wook.
Korea Utara telah berulang kali menolak permintaan untuk membebaskan Kim, yang ditangkap Oktober lalu setelah memasuki Korea Utara dari Tiongkok.
Pada konferensi pers yang diatur pemerintah di Pyongyang pada Februari, Kim "mengaku" terlibat dalam kegiatan anti-pemerintah dengan dukungan dari badan intelijen Korea Selatan.
Dia dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup.
Seoul menepis tuduhan itu dan mengatakan Kim terlibat dalam "kegiatan keagamaan murni.
Warga negara asing yang ditangkap di Korea Utara acapkali perlu untuk melakukan pengakuan publik yang dapat mempercepat pembebasan mereka.
Meskipun kebebasan beragama diakui dalam Konstitusi Korea Utara, tetapi hal itu tidak ada dalam prakteknya dan kegiatan keagamaan dibatasi untuk kelompok resmi yang diakui dan terkait dengan pemerintah. (G003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014