... di Pelabuhan Tanjung Priok?... "Jakarta (ANTARA News) - Rabu sore, pukul 16.00 WIB, Biro Pers Istana memberikan informasi akan ada "acara kepresidenan" di Dermaga 303 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dermaga peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok?
Tiga mobil dan satu bus disiapkan Istana Kepresidenan untuk mengangkut para wartawan ke lokasi yang dimaksud itu.
Tidak ada kejelasan soal acara apa yang akan didatangi Presiden Joko Widodo di Tanjung Priok itu. Meski tersebar info bakal ada pengumuman susunan kabinet. "Belum tahu, acara makan bersama," canda seorang pegawai Biro Pers Kepresidenan ketika ditanya.
Sekitar pukul 17.00 WIB, para wartawanpun tiba di Dermaga 303 itu. Satu tempat lapang yang telah disiapkan untuk keperluan suatu acara. Tempat itu sebetulnya lapangan yang biasa digunakan untuk menaruh kontainer.
Di satu tempat di lapangan itu terdapat mimbar kecil sekitar setinggi 20 cm, lebar sekitar 1 meter dan panjang sekitar 10 meter dengan karpet warna merah telah teronggok di tempat tersebut.
Sementara 18 lampu sorot warna-warni ada di belakang panggung itu. Ditambah 17 lampu sorot di kanan kiri panggung juga telah disetel. Menurut informasi, secara total lampu sorot berkekuatan 80.000 Watt dipersiapkan untuk "acara kepresidenan" itu.
Bukan cuma tata lampu karena juga disiapkan tata suara yang cukup membahana, yaitu 16 pengeras suara dipasang di kanan dan kiri panggung. Pula mikrofon telah dipasang tepat di tengah-tengah tempat itu.
Seratusan wartawan telah menunggu di tempat itu. Mulai wartawan cetak, televisi, fotografer dan media online.
Jika jurnalis tulis (cetak ataupun online) dan radio bisa lebih mudah menyiapkan diri dan peralatan maka jurnalis televisi dan jurnalis foto, beda lagi... cukup repot bagi mereka "menata diri".
Tripod-tripod para jurnalis televisi telah terpasang di tempat yang telah disediakan. Yaitu tepat di depan mimbar. Maklum, mereka harus memastikan gambar bergerak dan foto yang dihasilkan "bersih" dari gangguan visual.
Sekira pukul 17.30 WIB, lampu sorotpun mulai dinyalakan menerangi langit yang mulai gelap. Lampu sorot warna-warni juga dimainkan, menyorot latar belakang kapal berisi kontainer. Walau ada aktivitas "kepresidenan" namun aktivitas bongkar-muat kontainer masih sayup-sayup terdengar di dermaga itu.
Di balik semua gegap-gempita persiapan "acara" itu, keceriaan para wartawan merebak. Ada email masuk ke ANTARA, mengabarkan informasi akan ada pengumuman kabinet oleh Jokowi. Meski begitu, tidak ada satupun pihak berkenan untuk dikonfirmasi mengenai kepastian kabar itu.
Maklum, pengumuman postur dan personalia kabinet Jokowi memang hal penting yang ditunggu-tunggu setelah dia dan wakilnya, Jusuf Kalla, dilantik memimpin bangsa dan negara ini.
Dalam email itu disebutkan rombongan Jokowi naik KM Mabohai dari Dermaga 106 berlayar menuju ke Terminal Operasi III dan merapat di Dermaga 303 Pos Bitung dan selanjutnya menuju mimbar untuk mengumumkan pembentukan Kabinet Indonesia Hebat. Nama kabinetnya konon demikian.
"Secepatnya, secepatnya, secepatnya," kata Jokowi, dalam konferensi pers di halaman belakang Istana Kepresidenan pada Rabu pagi (22/10), tentang saat persis pengumuman itu.
Pada Rabu pagi yang sama, saat masih ada di rumah dinas gubernur DKI Jaya, Jokowi menyatakan, "Hari ini bisa, bisa siang atau sore hari ini, waktunya nanti akan kita beritahukan lagi nanti," katanya.
Sedangkan tempatnya, Jokowi mengatakan bisa di Tanjung Priok, Pluit ataupun Tanah Abang. Sudah karakter presiden ketujuh Indonesia ini untuk tetap mengumbar senyum ringannya kepada lawan bicara.
Kata "secepatnya" dan "secapatnya" pula diungkapkan Jokowi sejak malam dia dilantik, Senin, 20 Oktober lalu.
Akibat kata "secepatnya" itu diucapkan, para wartawanpun telah berjaga sejak Selasa pagi (21/10) pagi hingga tengah malam di Istana Kepresidenan. Itu malam pertama jurnalis berjaga, dan Rabu (22/10) merupakan hari kedua.
Ketidakjelasan kapan akan diumumkan membuat para wartawan selalu menanyakan kapan akan diumumkan.
Namun Rabu sore, tampaknya seperti kabar gembira. Meski tidak ada satupun yang bisa mengkonfirmasi kejelasan kabar tersebut, untuk dikutip namanya.
Di Dermaga 303 itu, persiapan tampaknya telah matang. Karpet merah, tata lampu, sound sistem, dan tempat para wartawan untuk meliput.
Anti klimaks... sekitar pukul 18.30 WIB, terdengar info tak sedap. Jokowi tak jadi datang.
Lampu-lampu yang sebelumnya terang dan menyorot berbagai latar menjadi redup... tak ada lagi ceria di tempat itu.
Para wartawanpun bertanya-tanya apa yang terjadi. Makin mengundang tanya saat para petugas Biro Pers Istana Kepresidenan mengatakan kepada para wartawan untuk balik kanan.
Karena tidak ada informasi dan kejelasan, sudah barang tentu para jurnalis mencari hal pokok itu. Petugas Biro Pers Kepresidenan yang tidak bisa memberikan jawaban berusaha menghindar, sementara para wartawan TV yang mengerumuni terus menyorotkan kameranya.
Tangannya yang memegang tas terus berusaha menutupi wajah dari sorotan kamera, sampai akhirnya seorang teman jurnalis berujar, "Kasihan Biro Pers, ga tahu apa-apa, resiko kerjaan."
Para wartawanpun kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut. Seorang wartawan dari media online mengatakan, hal ini juga terjadi pada Selasa (21/10).
"Sama Mas, sudah dipasang-pasang semua terus dicopot lagi, cuma bedanya saat ini ada wartawan istana, kalau kemarin tidak," katanya.
Hingga Rabu malam, susunan kabinet belum juga diumumkan. Hanya saja, sebelumnya Jokowi mengatakan akan mengganti delapan nama calon anggota kabinetnya berdasarkan rekomendasi KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Karena kemarin kita menyampaikan itu kepada PPATK dan KPK dan ada delapan nama yang tidak diperbolehkan. Sudah itu. Tidak boleh saya sebutkan," kata Jokowi, di halaman tengah kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu siang.
Oleh Muhammad Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014