Jakarta (ANTARA News) - Aktor kawakan Brad Pitt berharap film barunya "Fury" bisa mengobati trauma yang diderita para tentara dalam Perang Dunia II, dimana film tersebut menutup Festival Film London BFI tahun ini.
"Perang adalah neraka," kata Pitt, yang berperan sebagai seorang komandan tank Sherman yang menjalankan misi di belakang garis musuh pada 1945, seperti dilansir BBC.
Ia mengatakan bahwa film tersebut bercerita tentang akumulasi trauma psikis yang diderita para tentara dan terbawa hingga batas waktu tertentu.
Saat berbicara di karpet merah, Pitt mengatakan, bahwa film ini mengikutsertakan kru tank, yang belum pernah dirilis sedetil ini sebelumnya.
Pitt dan pendamping pemeran utama Shia LaBeouf, Logan Lerman, Michael Pena dan Jon Bernthal disambut sorak sorai penggemar di Leicester Square.
Mereka juga bergabung dengan mantan kru tank Perang Dunia II Peter Comfort (90), yang bekerja sebagai penasehat dalam film ini.
"Film ini adalah drama tentang sebuah keluarga yang melakukan perjalanan menuju neraka," kata Benthal.
Sebelumnya, Pitt berkata pada sebuah konferensi pers bahwa ia berharap para tentara bisa merasa dihormati dengan adanya film ini.
"Ini adalah fakta yang luar biasa dari sifat manusia bahwa dalam satu tahun kita dapat saling memotong dan berikutnya kita saling berbagi. Kami selalu berpindah ke dalam konflik, tidak peduli berapa banyak kami berevolusi," kata Pitt.
Mengambil peran di usia 50 tahun pada film "Fury", di saat bersamaan istrinya Angelina Jolie tengah menyutradarai filmnya Unbroken, yang dibintangi oleh Jack O'Connell yang berperan sebagai seorang atlet olimpiade yang ditawan pasukan Jepang.
"Ini pengalaman yang menyenangkan, kami belum pernah bekerja pada saat bersamaan. Saya belajar teater Eropa (perang), dia belajar teater Pasifik, saya belajar tank, dia belajar bom," kata Pitt.
Sutradara film Fury David Ayer mengatakan bahwa ini adalah kesempatan istimewa untuk menutup Featival Film London BFI dengan sebuah film perang di Inggris, terutama di sekitar lapangan udara Oxfordshire dan Bovingdon di Hertfordshire.
"Ini merupakan penutupan yang besar dari proses tersebut. Satu tahun yang lalu pada hari itu, kami melakoni adegan saling menembak," kata Ayer.
Menurut Ayer, Pitt seringkali tetap berada di dalam tank selama waktu istirahat saat proses syuting.
"Tidak ada yang ergonomis tentang tank, anda akan selalu babak belur jika terkena sesuatu. Tapi kami dipaksa unuk membiasakan diri dengan tank dan kami semua menemukan kenyamanan kami," kata Pitt.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014