Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Pertempuran antara gerilyawan dan pasukan yang dipimpin NATO dan tentara Afghanistan menewaskan 34 gerilyawan Taliban dan tiga polisi dalam aksi kekerasan terbaru di Afghanistan, kata para pejabat, Kamis. Delapan polisi, delapan gerilyawan Taliban dan tiga warga sipil juga cedera dalam pertempuran di propinsi-propinsi Kandahar, Zabul dan Khost di tenggara yang meletus Rabu malam dan berlanjut sampai Kamis pagi, kata polisi. Sejumlah 22 gerilyawan Taliban tewas dalam operasi gabungan tentara dan polisi Afghanistan dan pasukan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Rabu petang di daerah Pashmole, distrik Zahri di propinsi Kandahar, kata kepala polisi distrik itu Ghulam Aka kepada AFP. Sebagian besar korban terjadi akibat dukungan serangan udara dalam operasi itu, kata Aka. Pertempuran meletus lagi Kamis pagi di Pashmole ketika gerilyawan menyerang sebuah kendaraan polisi , yang memicu baku tembak yang menewaskan enam gerilyawan Taliban, kata Aka. Kepala polisi itu mengatakan empat gerilyawan dan tiga warga sipil juga cedera dalam pertempuran itu. Di propinsi tetangga, Zabul, gerilyawan Taliban menyernag satu patroli polisi di distrik Shalov Rabu petang, menewaskan dua polisi dan mencederai lima lainnya. "Dua polisi tewas dan lima lainnya cedera dalam satu serangan Taliban di distrik Sahahjoy Rabu malam lalu," kata kepala polisi propinsi itu Nur Mohammad Pakteen kepada AFP. Di propinsi Khost, gerilyawan menyerang satu patroli polisi Rabu petang , menewaskan seorang polisi dan mencederai tiga lainnya, kata komandan polisi Khost Mohammad Ayab kepada AFP. Ayob mengatakan enam gerilyawan juga tewas akibat ditembak polisi dan empat lainnya cedera dalam baku tembak yang berlangsung di daerah Maidani, distrik Gurbuz. Ayob mengatakan gerilyawan Taliban melarikan diri melintasi perbatasan itu ke Pakistan setelah melancarkan serangan itu. Aksi kekerasan tahun ini telah menewaskan lebih dari 3.000 orang, sebagian besar gerilyawan di Afghanistan selatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006